|
Menu Close Menu

Ahmad Faidlal Rahman, Putra Madura, Raih Gelar Doktor di Universitas Udayana, Ini Profilnya

Kamis, 06 April 2023 | 23.45 WIB

Ahmad Faidlal Rahman saat foto bersama usai acara ujian terbuka Promosi Doktor Bidang Pariwisata . (Dok/Istimewa).


lensajatim.id Sumenep – Pria kelahiran Sumenep, Ahmad Faidlal Rahman tidak asing di dunia industri pariwisata. Pasalnya, ia  banyak berkontribusi terhadap pengembangan dan pengelolaan destinasi wisata di Indonesia.


Pria yang lahir 8 Februari itu berkomitmen dan profesionalismenya dalam mengawal pembangunan pariwisata. Bahkan, sejumlah daerah yang sukses mengelola pariwisata seperti Kota Batu, tidak lepas dari sumbangsih pemikirannya.


Faid juga kerap dipercaya oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI untuk memberikan pelatihan dan pendampingan. Khususnya, dalam pengembangan pariwisata di Indonesia.


“Bagi saya, yang terpenting dalam hidup bukan seberapa banyak harta yang kita miliki. Tapi, seberapa banyak sumbangsih tenaga dan pikiran kita untuk kemajuan negeri,” kata Faid kepada media ini, Kamis (06/04/2023).


Karakter disiplin dan bekerja keras terbentuk Faid, sapaan akrabnya diperhitungkan menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Al Amien Prenduan, Sumenep, Madura. Berkat kegigihannya, setelah lulus dari pondok pesantren, dia melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Manajemen Pariwisata (STMP) ARS Internasional Bandung melalui jalur beasiswa.


Kecintaannya terhadap kearifan lokal dan alam yang indah, membuat Faid terus menekuni dunia pariwisata. Dia terus mengasah kemampuannya dengan melanjutkan studi magister di Universitas Gadjah Mada (UGM), Jogjakarta.


Gelar magister di bidang kajian pariwisata itu, dia peroleh melalui jalur beasiswa dari Sylff -Tokyo Foundation Jepang pada 2008 lalu. Selain pendidikan formal, berbagai pelatihan juga diikuti.


Namun, itu semua tidak membuat dahaga ilmunya terpuaskan. Pria yang memiliki delapan sertifikat kompetensi itu akhirnya melanjutkan studi S3 di Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, Bali. Faid menjadi alumni pesantren pertama asal Madura yang berhasil menyandang gelar doktor di bidang pariwisata.


Faid mampu mempertahankan hasil penelitian disertasinya dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat untuk kemandirian dalam Pengembangan Desa Wisata di Kota Batu” di hadapan para penguji. Berkat kegigihannya itulah, gelar doktor berhasil dia sandang.


Kontribusi Faid terhadap sektor pariwisata sangat jelas. Sehari-hari, dia berprofesi sebagai dosen pariwisata dan perhotelan di Universitas Brawijaya, Malang. Selama menjadi dosen, Faid mendapat kepercayaan mengisi sejumlah jabatan.


Yakni, Ketua Program Studi DIII Usaha Perjalanan Wisata Pendidikan Vokasi dan Ketua Program Studi D IV Manajemen Perhotelan, Pendidikan Vokasi. Melalui jalur pendidikan formal itulah, dia mentransfer ilmunya kepada para mahasiswa.


Tidak terhitung sudah berapa banyak para pelaku pariwisata yang sukses menjalankan usahanya berkat binaan dan bimbingan Faid. Ilmu yang diberikan terus mengalir bak sungai yang memberi manfaat untuk kehidupan di sekitarnya.


Pengabdian Faid pada bangsa dan negara di bidang kepariwisataan terus bergelora. Pria yang lahir di desa kecil, Desa Sera Tengah, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep itu menyumbangkan tenaga dan fikirannya dengan menjadi tenaga ahli di pemerintahan


Pada periode 2019 – 2022, dia menjadi tanaga ahli Walikota Batu bidang pariwisata dan lingkungan. Kemudian, sejak 2021 hingga sekarang, Faid menjadi tenaga ahli Bupati Sumenep di bidang yang sama.


Dia juga dipercaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan beberapa wilayah di Bumi Majapahit untuk menyusun dokumen perencanaan pengembangan pariwisata. Serta, pelatihan pariwisata berbasis masyarakat. (Zi/Had/Red)

Bagikan:

Komentar