|
Menu Close Menu

Halal Bihalal LP Ma'arif NU Kota Pasuruan Dihadiri Buya Muzammil Syafii, Ini yang Disampaikan

Sabtu, 13 Mei 2023 | 14.56 WIB

Muzammil Syafi'i, saat hadir dalam acara Halal Bihalal LP Ma'arif NU Kota Pasuruan. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id Pasuruan – Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kota Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) menggelar Halal Bihalal yang ditempatkan di Sekolah Dasar (SD)  NU Unggulan Bangilan pada Sabtu (13/05/2023).  


Kegiatan yang mengusung tema 'Membangun Sekolah dan Madrasah Berbasis Digital sebagai Program Unggulan LP Maarif' tersebut, diikuti oleh para Kepala Sekolah dan Madrasah di Lingkungan LP Maarif Kota Pasuruan.


Selain itu, acara tersebut dihadiri juga oleh praktisi  pendidikan, Buya Muzammil Syafii yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  DPRD Provinsi Jawa Timur.


Buya Muzammil Syafii dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk menuju Sekolah dan Madrasah berbasis digital perlu melakukan literasi terlebih dahulu pada para guru, dengan melakukan sejumlah langkah.


Pertama, berani berlangganan Koran, jurnal, dan majalah buku buku digital di internet. Kedua, guru guru NU harus berani membeli dan mengkoleksi buku di luar buku buku pelajaran sekolah dan juga di perpustakaan digital .


Ketiga, membiasakan dengan berani menulis di media massa, jurnal, atau buku. Keempat, Membentuk komunitas literasi di sekolah sekolah NU. 


"Kelima, memberikan kesejahteraan dan reward yang layak kepada mereka yang memiliki karya tulis; buku, artikel, jurnal," katanya mengungkapkan kepada media ini, Sabtu (13/05/2023).


Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa kelemahan di bidang literasi antara lain adalah kurangnya dukungan atau keterlibatan keluarga dalam membangun budaya membaca di rumah sehingga anak-anak tidak terbiasa menjadikan buku sebagai rujukan untuk mendapatkan informasi.


"Selain itu, akses buku yang berkualitas belum merata di sejumlah daerah. Anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan referensi buku yang beragam," ungkapnya.


Kemudian, lanjut Buya Muzammil Syafii, budaya literasi tidak hanya tentang tata kelola buku di perpustakaan, dalam hal ini masyarakat belum sepenuhnya mengambil peran untuk meningkatkan ekosistem literasi yang produktif bagi anak-anak. 


"Bahkan, pemerintah dinilai belum mampu mengembangkan program literasi berbasis gerakan dan digital," tegasnya.


Pihaknya berharap, kedepan LP Maarif lebih optimal dalam mengembangkan literasi digital kepada guru dan murid di lingkung Sekolah NU.


"Semoga ke depannya LP Ma'arif Kota Pasuruan lebih optimal mengembangkan literasi digital kepada guru dan murid," tandasnya. (Zi/Red)

Bagikan:

Komentar