|
Menu Close Menu

Gelar Pertemuan, G25 Indonesia Mantapkan Kerja Sama Pemberdayaan Ekonomi Super Mikro dengan UTM

Jumat, 09 Juni 2023 | 08.01 WIB

Pertemuan G25 Indonesia dengan Rektor UTM. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id,  Bangkalan-  Yayasan Gerakan Dualima Indonesia atau yang disebut G25 Indonesia terus melakukan terobosan untuk memaksimalkan program yang dimiliki. Kali ini, G25 Indonesia menggelar pertemuan dengan Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari MoU yang dijalin sejak  tahun 2021 lalu.


Menurut Ketua G25 Indonesia, Dasuki Rahmad, hingga memasuki tahun kelima, G25 Indonesia masih Istiqomah dengan program pemberdayaan usaha masyarakat (pemberdayaan usaha super mikro) dan program bantuan pendidikan kepada masyarakat kurang mampu.


Hingga saat ini kata Dasuki, sudah banyak masyarakat yang menerima bantuan dari G25 Indonesia. Dirinya berharap masyarakat yang menerima bantuan bisa terus mengembangkan usahanya menjadi lebih besar lagi. Untuk itu, ia akan melakukan pendampingan secara lebih intensif lagi pada penerima manfaat G25 Indonesia.


“Relawan kita terbatas, kita berharap peran pendampingan ini bisa dibantu dari perguruan tinggi sebagai bentuk tindak lanjut dari MoU yang pernah dilakukan,” jelas Dasuki saat menggelar pertemuan terbatas dengan pihak Pimpinan UTM. Kamis (08/06/23).


Gayung bersambut, apa yang menjadi keinginan dari G25 Indonesia mendapatkan respon positif dari Rektor UTM, Dr. Safi'. Menurutnya, tindak lanjut dari MoU penting dilakukan agar tidak hanya selesai di tanda tangan saja.

“Setelah MOU kita mau apa? Walaupun pertanyaan ini sudah terlambat karena sudah dari tahun 2021 MOU nya,” ucap Safi’ seraya tersenyum.


Rektor yang juga anggota Dewan Pembina G25 Indonesia ini menambahkan  yayasan G25 dengan berbagai programnya memang butuh di evaluasi agar bisa di ukur sejauh mana dampak atau manfaat yang di rasakan oleh penerima manfaat.


“Jangan-jangan tidak ada perubahan, jika demikian visi misi yang di usung oleh G25 belum sukses, Ini penting untuk di evaluasi, agar bisa diketahui sejauh mana dampak bagi penerima manfaat untuk meningkatkan produktivitas usahanya,” lanjutnya.


Safi' meminta kepada Pengurus G25 Indonesia agar bisa memetakan apa yang bisa dilakukan oleh kampus UTM.


“Kegiatan apa saja, nanti akan saya undang unit-unit terkait untuk menindaklanjutinya,” ucapnya tegas.


Dirinya berharap, G25 Indonesia terus eksis dan terus berkembang untuk memberdayakan ekonomi masyarakat Madura khususnya dan masyarakat di Indonesia.


Sedangkan Wakil Rektor III UTM, Surokim yang saat itu juga turut hadir mendampingi menyampaikan  bahwa lembaga filantropi di masyarakat Madura memiliki potensi dan peluang yang tinggi.


“Filantropi di masyarakat kita di Madura luar biasa, harus diakui, Problem di masyarakat kita hanya satu, trust atau tentang kepercayaan saja,” ucapnya.


Dirinya berharap pengurus G25 bisa membangun kepercayaan tersebut dan mampu menjadi lembaga filantropi yang besar di pulau Madura, yang mempu memberikan kemudahan untuk donasi dan akuntabilitas lembaganya.


“Sistem penguatan informasi bisa kolaborasi dengan fakultas teknik UTM, Kemudahan untuk donasi dan akuntabilitas dari donasi tersebut bisa di upayakan dengan teknologi sistem informasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak,” pungkasnya seraya berharap yayasan G25 Indonesia bisa terus eksis dan memberikan manfaat bagi banyak masyarakat yang membutuhkan. (Had)

Bagikan:

Komentar