|
Menu Close Menu

Banjir Parigi Moutong, Ahmad Ali Berikan Bantuan

Sabtu, 06 Juli 2024 | 06.20 WIB

Ahmad M. Ali saat mengunjungi lokasi banjir di Desa Sienjo dan Desa Sibalago, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. (Dok/Istimewa). 

Lensajatim.id, Jakarta- Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad M Ali,  mengunjungi lokasi banjir bandang di Desa Sienjo dan Desa Sibalago, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (4/7). Bakal Calon Gubernur Sulawesi Tengah itu memberikan bantuan uang tunai kepada masyarakat yang terdampak.


“Saya mohon maaf baru bisa berkesempatan datang, karena baru pulang dari Tanah Suci. Hari ini saya tidak membawa sembako, hanya uang tunai yang tidak seberapa. Semoga bisa meringankan beban bapak dan ibu,” ujar Ali kepada warga di Desa Sibalago.


Menurut Wakil Ketua Umum Partai NasDem itu, dengan bantuan uang tunai, masyarakat bisa menggunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.


“Semoga bantuan itu bisa meringankan beban warga yang terdampak bencana alam,” ujarnya.


Sebelum berkunjung ke Toribulu, Ali sejatinya sudah mendapatkan informasi terkait banjir bandang yang melanda Desa Sienjo dan Sibalago.


Oleh karena itu, ia langsung memerintahkan sejumlah stafnya untuk menurunkan alat berat, agar akses jalan dan pemukiman warga tidak tertutupi material pascabanjir.


“Waktu dapat informasi itu saya belum bisa ke lokasi karena masih melaksanakan ibadah haji,” ungkapnya.


Selain memberikan bantuan uang tunai, mantan Ketua DPW NasDem Sulteng itu, memastikan akses jalan termasuk jembatan yang putus akibat banjir bandang segera dibangun kembali.


“Nanti kita komunikasikan dengan Dinas PU juga untuk pekerjaan. Mereka yang tahu teknisnya, nanti kita siapkan peralatan,” katanya.


Ali meminta, masyarakat bersabar menunggu pengerjaan jembatan yang rusak, pasalnya harus berkoordinasi dengan pemerintah terlebih dahulu.


"Kita turunkan alat untuk bersihkan. Untuk pengerjaannya, saya tidak berani kerjakan kalau belum koordinasi dengan pemerintah,” sebutnya.


Ali mengaku, terkejut dengan kondisi terkini dua desa itu yang belum tertangani secara baik pascabanjir bandang.


"Saya pikir sudah tertangani, tetapi setelah ke sini, sudah kurang lebih dua minggu belum diapa-apakan. Saya putuskan aktivitas alat di perusahaan untuk istirahat dulu dan segera kerjakan ini," katanya.


Ia menilai penanganan bencana merupakan urusan kemanusiaan yang harus didahulukan dibandingkan hal lain, termasuk urusan politik.


Selain mengunjungi lokasi banjir bandang di Desa Sibalago, Ali juga mengunjungi persawahan yang rusak akibat dihantam banjir.


Ia menyayangkan, antisipasi yang masih kurang terhadap risiko bencana di daerah itu, termasuk dampak bencana pada lahan pertanian warga.


"Pemerintah harusnya mengantisipasi, mitigasinya harus siapkan alat berat di setiap kabupaten, kalau alasannya tidak ada anggaran, kan ada yang namanya relasi, ada pengusaha yang seharusnya tidak sekadar berinvestasi tapi juga peduli terhadap daerah ini," paparnya.


Ali menjelaskan, kunjungannya ke lokasi bencana tidak berkaitan dengan pencalonannya di Pilkada Sulteng 2024.


"Tidak ada kaitannya dengan politik. Masalah pilkada adalah soal kelayakan. Apa yang saya lakukan murni bantuan kemanusiaan. Masyarakat tidak memiliki utang terhadap bantuan yang saya berikan,” pungkasnya. (mediaindonesia.com/*)

Bagikan:

Komentar