|
Menu Close Menu

Debat Perdana, Risma Sampaikan Upaya Peningkatan SDM Berkualitas dan Unggul

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14.29 WIB

Paslon Risma-Gus Hans dalam debat Pilgub Jatim 2024 di Gedung Graha Unesa Surabaya. (Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Surabaya- Calon Gubernur nomor urut 03 Tri Rismaharini tampil dalam debat perdana Pilgub Jatim 2024. Dalam forum tersebut, Risma menyampaikan visi-misinya, Ia memaparkan slogan yang mereka usung bukan sekadar kata. Sebab menggambarkan program untuk Jawa Timur lima tahun kedepan.


Resik sebut Risma mengartikan birokrasi berintegritas, adil tanpa diskriminasi ke masyarakat. Menurutnya bila birokrasi bersih maka cita-cita memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat Jatim akan tercapai. Selain itu, pihaknya juga fokus pada nilai berkepribadian yang menjunjung tinggi moralitas.


"Visi jatim resik demi tercapainya masyarakat adil dan makmur berkepribadian berkeadaban. Resik artinya birokrasi pemerintah yang berintegritas adil adalah tiap masyarakat tanpa diskriminasi dalam mendapat pelayanan kehidupan. Makmur adalah sejahtera untuk seluruh masyarakat di jawa timur," papar Risma dalam acara debat di Graha Unesa Surabaya, Jumat (18/10/2024). 


SDM Berkualitas


Risma-Gus Hans juga mengaku fokus meningkatkan SDM berkualitas atau unggul, ekonomi kerakyatan yang inklusif disertai infrastruktur berkualitas. Ia menegaskan, seluruh program tersebut harus dilakukan beriringan. Begitu pula dengan ekonomi kerakyatan yang inklusif dicapai melalui anggaran pro rakyat kebijakan partisipatoris.


Dikatakan, hal tersebut akan makin baik bila disinergikan dengan sumber daya manusia yang cerdas, berakhlak melalui layanan kesehatan dan pendidikan berkualitas dna terjangkau.


"Misi yang kita tawarkan adalah reformasi birokrasi uang menghadirkan layanan publik yang bersih, anti korupsi, cepat, dan solutif. "Karena itu kami memiliki program dimana resik itu adalah salah satu layanan modal kami karena kalau kita semua bersih maka insya Allah semua pelaksanaan pembangunan akan berjalan efisien dan efektivitas," tuturnya.


Pembangunan dan Budaya Lokal


Sementara KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) menekankan pentingnya memasukan akar budaya lokal sebagai dasar pembangunan suatu daerah. Sebab, persoalan budaya selama ini selalu pada perbedaan persepsi antar kelompok agama dan budaya yang sulit disatukan.


Bahkan menurut Gus Hans, banyak anggapan dan isu yang membuat keduanya seakan tak bisa berpadu. Untuk itu ia menggagas adanya edukasi. Mendudukkan bersama kalangan agamis dan budayawan untuk mau menurunkan ego sentris antar daerah.


"Intinya apapun yang kita lakukan harus berkesinambungan pada akar budaya kita," ujarnya. Karena itu kita perlu beri edukasi ke masyarakat bahwa agama dan budaya adalah hal yang berbeda tapi bisa kita padukan untuk jadi media pembangunan budaya daerah," ungkapnya.



Gus Hans meyakini, bila semua pihak saling memahami dan memadukan kultur daerah maka niscaya pembangunan daerah dan budaya di Jawa Timur akan jauh lebih berkembang.


"Problemnya adalah menghilangkan ego sentris dan ego kewilayahan terkait sinergi itu," pungkasnya.


Kesehatan Terintegrasi


Risma mengusulkan sejumlah langkah strategis terkait masalah kesehatan yang menjadi PR Jatim selama ini. Dia menjabarkan, berdasarkan data survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, Jawa Timur peringkat ke-6 kasus kanker jantung dan stroke, serta peringkat ke-15 penyakit ginjal.


Risma memandang akses kesehatan gratis sepatutnya menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, hal ini bisa dilakukan melalui program Universal Health Coverage (UHC), serta fasilitas rujukan khusus untuk penyakit jantung dan kanker di setiap Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil). Sehingga masyarakat mudah mengakses layanan kesehatan yang mereka butuhkan.



"Kami ingin memastikan bahwa semua warga Jawa Timur memiliki akses ke layanan kesehatan yang memadai tanpa harus memikirkan biaya. Kesehatan adalah hak setiap individu. Kami akan melibatkan dokter spesialis untuk memutar di lima Bakorwil, sehingga masyarakat dapat memperoleh pelayanan yang diperlukan tanpa harus menunggu lama," lanjutnya.


Optimalkan Layanan Kesehatan


Maka dar itu, Risma menganggap perlunya meningkatkan jumlah dokter spesialis di bidang jantung dan stroke. Sehingga layanan kesehatan di Jawa Timur diyakini lebih optimal. Dan tak kalah penting sebaran dokter-dokter tersebut untuk mengabdi di wilayah yang membutuhkan.


Dengan langkah-langkah yang jelas dan terarah ini, Risma bersama Gus Hans menunjukkan keseriusannya untuk menangani masalah kesehatan di Jawa Timur.


Ia berharap, melalui program-program tersebut, Jawa Timur bisa menjadi lebih sehat dan sejahtera, serta mampu menurunkan angka kejadian penyakit-penyakit kritis di provinsi ini.


"Kami akan memberikan beasiswa bagi dokter yang ingin mengkhususkan diri di bidang ini. Harapannya, mereka dapat tinggal dan mengabdi di daerah Bakorwil. Kami ingin memastikan bahwa para dokter tidak hanya dilatih tetapi juga memiliki tempat yang layak untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat," jelasnya. (Tim) 

Bagikan:

Komentar