![]() |
Paket diduga sabu ditemukan di perairan Masalembu.(Dok/Istimewa). |
Mereka menemukan sebuah drum logam yang mengapung sekitar empat mil dari garis pantai. Tak disangka, drum tersebut ternyata berisi puluhan bungkus kristal putih yang diduga kuat narkotika jenis sabu dengan berat total mencapai 35 kilogram.
Keempat nelayan tersebut adalah warga Dusun Ambulung, masing-masing bernama Sirat (60), Naim (30), Fadil (25), dan Mastur (40). Awalnya mereka menduga drum tersebut hanyalah limbah laut biasa. Namun setelah melihat bentuk dan kondisinya yang tidak wajar, mereka memutuskan untuk membawanya pulang ke daratan untuk diteliti lebih lanjut.
Setelah dibiarkan semalaman, keesokan harinya rasa penasaran membuat salah satu dari mereka membuka tutup drum. Betapa terkejutnya mereka saat menemukan puluhan paket plastik bening berisi serbuk kristal putih, tersusun rapi dan sebagian besar masih tersegel. Jumlahnya mencapai 35 bungkus, yang langsung memunculkan dugaan bahwa itu adalah sabu.
“Saat ini drum beserta seluruh isinya telah diamankan dan akan dibawa ke Polres Sumenep untuk diuji di laboratorium. Langkah ini penting guna memastikan jenis zat dan tingkat kemurniannya,” ungkap Kapolsek Masalembu, Ipda Asnan, saat dikonfirmasi, Jumat (30/05/2025).
Mengetahui temuan itu bukan hal biasa, Mastur segera melaporkan ke Koramil 0827/22 Masalembu. Respons cepat diberikan pihak TNI yang langsung berkoordinasi dengan Polsek setempat. Dalam waktu singkat, tim gabungan TNI-Polri diturunkan ke lokasi untuk mengamankan barang bukti dan menggali informasi dari para saksi.
“Kami bergerak cepat setelah menerima laporan. Barang bukti kini dalam pengamanan, dan kami tengah mendalami asal usul temuan tersebut,” tegas Ipda Asnan.
Pihak kepolisian menduga kuat bahwa drum ini merupakan bagian dari jalur penyelundupan narkoba jaringan besar yang memanfaatkan wilayah laut terpencil seperti Masalembu sebagai rute transit.
Asnan juga menyoroti kerawanan wilayah tersebut. “Letak geografis Masalembu yang strategis namun terpencil membuatnya rentan dimanfaatkan jaringan ilegal. Kami terus meningkatkan pengawasan dan mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan hal mencurigakan di laut,” ujarnya.
Polisi memastikan bahwa keempat nelayan yang menemukan drum itu tidak terlibat dalam jaringan pengedar. Mereka justru dianggap sebagai warga yang bertanggung jawab dan telah bersikap kooperatif sejak awal.
Sementara itu, Pj. Kepala Desa Sukajeruk, Taufiqurrahman, memberikan apresiasi terhadap kejujuran dan keberanian para nelayan tersebut.
“Tindakan mereka patut diteladani. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Masalembu masih memiliki kesadaran tinggi untuk melindungi lingkungannya dari bahaya narkoba,” pungkasnya. (Zi)
Komentar