FGD Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Raden Margono Djojohadikusumo, Kakek dari Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto. |
Lensajatim.id, Surabaya- Sygma Research and Consulting mengadakan Focus Group Discussion (FGD). Dalam forum yang digelar dengan menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Timur muncul usulan anugrah gelar Pahlawan Nasional untuk Raden Margono Djojohadikusumo yang merupakan Kakek dari Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto.
Yuristiarso Hidayat, yang memandu jalannya FGD menjelaskan bahwa lewat forum itu pihaknya mencoba melakukan kajian soal kelayakan Raden Margono Djojohadikusumo diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.
Menurut pria yang akrab disapa Yuris, Margono merupakan sosok yang memiliki peran dalam peletakan pondasi perekonomian Indonesia, khususnya bidang perbankan.
Prof Purnawan Basundoro yang menjadi salah satu narasumber dalam FGF tersebut memaparkan peran Raden Margono Djojohadikusumo sebagai penggagas berdirinya Bank Negara Indonesia (BNI).
Berikutnya, ia juga memiliki peran dalam pengumpulan pangan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Dan yang tidak kalah penting Margono juga sangat mendukung upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) lewat pendirian Yayasan Hatta di Yogyakarta dengan menyediakan buku-buku bacaan yang dibutuhkan mahasiswa.
" Yogyakarta waktu menjadi pusat pergerakan mahasiswa," jelasnya, dalam FGD yang digelar di Kantor PWI Jatim, Jumat (26/10/2024), sore.
Prof Abdul Mongid yang juga hadir sebagai narasumber mengaku kagum pada sosok Raden Margono Djojohadikusumo. Sebab, menurutnya ia memiliki jiwa nasionalisme yang sangat tinggi. Menurutnya, pada masa kemerdekaan Raden Margono juga men6 bagian dari BPUPKI dan meletakkan dasar pemikirannya untuk kedaulatan ekonomi Indonesia.
" Itulah menurut saya mengapa beliau cukup layak diperjuangkan untuk mendapatkan status gelar pahlawan dibidang ekonomi," ungkapnya.
Disisi lain, Lutfil Hakim, Ketua PWI Jawa Timur mengingatkan agar gagasan pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk Raden Margono Djojohadikusumo tidak menjadi kontroversi.
" Makanya harus ada penelitian yang mendalam, sehingga membuat beliau pantas mendapat gelar pahlawan. Kita harus menguatkan dengan data yang valid," tandasnya. (Had)
Komentar