![]() |
Pj. Bupati Bangkalan, Prof. Dr. Arief M. Edie, M.Si, mahasiswa KKN Internasional dari Kampus STAIS Bangkalan di Pendopo Agung Kabupaten Bangkalan. (Dok/Istimewa). |
Hal itu disampaikan oleh Pj Bupati Bangkalan saat melepas secara resmi pemberangkatan mahasiswa KKN Internasional bertepatan pada Hari Santri Nasional (HSN) 2024 di Pendopo Agung Kabupaten Bangkalan, Rabu (22/10/2024). Hadir dalam acara pelepasan tersebut para tokoh masyarakat, ulama, pimpinan STAIS, termasuk Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, KH. Ahmad Muzawwir, M.Th.I, serta Prof. Dr. Mohammad Hasan selaku Ketua BP KKN.
" Saya memberikan apresiasi kepada STAIS yang mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan berskala internasional. Program KKN ini adalah langkah positif untuk memperluas wawasan dan pengalaman mahasiswa. Saya berharap ini menjadi terobosan yang dapat menginspirasi perguruan tinggi lain, " ucap Arief saat memberikan sambutan.
Sebanyak 10 mahasiswa STAIS akan melakukan kegiatan KKN Internasional di Kuala Lumpur, Malaysia, mulai 26 Oktober sampai dengan 26 November 2024 dan didampingi oleh dua dosen pembimbing, Dr. Fera Andriani Djakfar, Lc, M.Pd., dan Dr. Hj. Mutmainnah, M.Pd. Pj. Bupati Arief juga menekankan pentingnya melakukan riset kolaboratif selama kegiatan di luar negeri. "Manfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan berkontribusi. Saya dorong kalian untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.
Prof. Dr. Mohammad Hasan, Ketua BP KKN STAIS Bangkalan yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa 10 mahasiswa tersebut nantinya akan dibagi menjadi 5 kelompok dan akan ditempatkan di 5 titik atau lima lembaga, dengan masing-masing kelompok ada 2 orang mahasiswa.
" Ini tentu tantangannya sangat berat, karena satu kelompok hanya dua mahasiswa, kalau biasanya kita di Indonesia satu kelompok itu rata-rata tujuh, sepuluh mahasiswa bahkan lebih," kata Mohammad Hasan, Selasa (22/10/2024).
" Mohon dukungan dan doanya kepada semua pihak agar ini bisa berjalan dengan lancar," tambahnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Senat STAIS Bangkalan, RKH.Mohammad Nasih Aschal, M.Pd menambahkan bahwa kegiatan itu dilaksanakan dengan bekerja sama atau lewat Kedutaan Besar Indonesia yang ada di Negara Malaysia. Selain itu pihaknya juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang ada seperti PCINU Malaysia.
" Ini merupakan KKN Internasional yang pertama, mudah-mudahan ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman baru bagi mahasiswa," kata pria yang akrab disapa Lora Nasih ini.
Lora Nasih juga menjelaskan bahwa KKN Internasional itu juga sebagai upaya mempercepat usulan STAIS menjadi Institut. Sebab menurutnya, KKN Internasional memiliki nilai cukup tinggi.
" Sebagai kampus swasta, ini juga bagian dari upaya kami untuk memberikan pendidikan tinggi terbaik bagi masyarakat. Semoga ini bisa menjadi solusi dari persoalan SDM masyarakat Madura yang masih perlu peningkatan," tandas Ketua Fraksi NasDem DPRD Provinsi Jawa Timur ini. (Fiq/Had)
Komentar