|
Menu Close Menu

Relawan Khofifah-Emil Gelar Konsolidasi Pemenangan di Madura

Rabu, 20 November 2024 | 15.01 WIB

Relawan Khofifah-Emil saat menggelar konsolidasi pemenangan se-Madura di Kabupaten Bangkalan. (Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Bangkalan- Puluhan tokoh masyarakat dan kiai menggelar silaturahmi antar elemen pendukung Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 02 Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak di Pondok Pesantren Taman Sari Pakaan Dajah, Kecamatan Galis Bangkalan, Rabu (20/11/2024).


Berdasarkan pantauan media, dalam acara tersebut juga tampak hadir Haji Khairul Umam atau yang dikenal dengan Haji Her. Pengusaha sukses asal Kabupaten Pamekasan Madura itu hadir sebagai Penasehat dari Aliansi Kiyai Gus Lora Ning Nyai (Akromy), sebuah organisasi relawan yang juga mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024. 


Dalam forum tersebut, Haji Her menyampaikan beberapa hal saat memberikan sambutan. Salah satunya soal upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pondok pesantren yang ada di Madura. 


Drs. KH Mahrus Ali Penanggung Jawab acara sekaligus Pengasuh Ponpes Taman Sari menjelaskan bahwa forum itu merupakan ajang silaturahmi antar berbagai elemen yang ada di Madura dan sama-sama mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim.


" Pertama ini sebagai upaya menciptakan pelaksanaan Pilgub Jatim yang jujur, aman dan damai," jelas KH Mahrus. 


Selain itu, dalam pertemuan yang berlangsung dengan kekeluargaan para koordinator bertemu melakukan konsolidasi pemenangan Khofifah-Emil di Madura. " Mohon doanya, ini bagian dari upaya mengawal kemenangan Khofifah-Emil 60% di Madura," tandasnya. 


Jakfar Shodik, Direktur Madura Migrant Care Madura menambahkan bahwa forum itu tidak hanya menjadi ajang pematangan pemenangan Khofifah-Emil. Lebih dari itu, pihaknya juga berkomitmen mengawal kepemimpinan Khofifah-Emil periode kedua nantinya agar kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat Madura bisa terwujud. " Salah satunya yang ingin jadi konsen kami adalah soal TKI," ucapnya. 


Pria yang akrab disapa Jakfar ini menuturkan kalau Madura adalah daerah yang masyarakatnya banyak menjadi pejuang devisa negara dengan menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar Negeri seperti Malaysia, Arab Saudi dan beberapa negera luar lainnya. 


" Nah tentu keberadaan mereka ini, baik keluarganya yang ada di Madura, termasuk juga nasib yang jadi TKI dan setelah menjadi TKI tentu harus ada perhatian khusus. Utamanya harus ada pemberdayaan bagi para TKI purna, supaya bisa lebih berdaya dan sejahtera saat sudah tidak menjadi TKI," tandasnya. (Had) 

Bagikan:

Komentar