![]() |
Senam Sehat dalam rangka HANI 2025 BNNK Tulungagung dan Dispora.(Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Tulungagung – Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2025, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tulungagung bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Tulungagung menggelar Senam Sehat Anti Narkoba di Titik Nol Kilometer Tulungagung, Minggu pagi (22/6/2025).
Sejak pagi, ratusan peserta dari berbagai kalangan memadati area Aloon-Aloon Tulungagung. Mereka tampak antusias mengikuti setiap gerakan senam yang dipandu instruktur profesional. Lebih dari sekadar kegiatan kebugaran, senam ini menjadi simbol komitmen masyarakat Tulungagung dalam melawan bahaya penyalahgunaan narkoba.
Kepala BNNK Tulungagung, Rose Iptriwulandhani, S.Psi., M.M., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan nasional menuju Indonesia Emas 2045, sejalan dengan tema HANI tahun ini: "Memutus Rantai Peredaran Gelap Narkoba melalui Pencegahan, Rehabilitasi, dan Pemberantasan Menuju Indonesia Emas 2045."
“Senam sehat ini bukan sekadar menjaga kebugaran fisik, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya hidup sehat dan bersih dari narkoba,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa BNNK Tulungagung hadir untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam pencegahan, bukan untuk menghakimi.
“Melawan narkoba bisa dimulai dari langkah kecil, dari tubuh yang sehat dan pikiran yang jernih. Kami siap membantu mereka yang ingin pulih,” tambahnya.
Rose menjelaskan bahwa BNNK Tulungagung menyediakan layanan rehabilitasi rawat jalan secara gratis melalui Klinik Pratama Tunas Asih. Bahkan, untuk kasus yang memerlukan perawatan lanjutan, pihaknya siap merujuk ke pusat rehabilitasi milik BNN tanpa biaya, selama yang bersangkutan bukan bagian dari jaringan pengedar.
“Kalau bukan bagian dari sindikat, mereka tidak akan dikriminalisasi. Justru kami fasilitasi untuk sembuh dan kembali ke masyarakat,” tegasnya.
Penentuan status hukum atau rehabilitasi ditentukan melalui Tim Asesmen Terpadu (TAT) yang terdiri dari tim medis dan tim hukum yang menganalisis kasus dari berbagai aspek.
Usai senam sehat, kegiatan dilanjutkan dengan Kampanye Anti Narkoba melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang dikemas dalam bentuk pameran mini. Tim penyuluh BNNK menghadirkan replika berbagai jenis narkoba untuk memberikan pemahaman visual mengenai dampak fisik dan psikologis dari penyalahgunaan narkoba, serta mengenali ciri-ciri pengguna.
Warga pun tampak antusias berdialog dan berkonsultasi secara interaktif. Banyak dari mereka yang tertarik mengetahui mekanisme rehabilitasi, perlindungan hukum bagi pelapor, hingga jenis-jenis narkoba baru yang beredar. Kegiatan juga dimeriahkan dengan pembagian doorprize bagi peserta yang bisa menjawab kuis dari panitia.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa perang melawan narkoba adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas aparat penegak hukum.
“Ketika kampanye anti narkoba dilakukan di ruang-ruang terbuka, inklusif, dan non-formal, pesan-pesan bahaya narkoba tidak hanya terdengar, tetapi dipahami dan diresapi,” tegas Rose.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa HANI bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk menyadarkan dan menggerakkan seluruh elemen masyarakat agar peduli dan turut serta dalam upaya pemberantasan narkoba.
“Momentum senam sehat ini adalah bentuk kepedulian kita terhadap bahaya narkoba. Mari gelorakan semangat anti narkoba, terutama menjelang puncak peringatan HANI pada 26 Juni mendatang,” pungkasnya.
Dengan semangat kolektif dan komitmen yang kuat, Tulungagung siap menjadi bagian dari perjuangan menuju Indonesia Bersinar—bersih dari narkoba dan menuju Indonesia Emas 2045. (Had)
Komentar