|
Menu Close Menu

Sabhumi Barat Basra Ekspansi ke Tiga Negara, Gus Lilur: Menuju Raksasa Pertambangan dan Kiblat Perikanan Dunia

Senin, 23 Juni 2025 | 08.32 WIB


Lensajatim.id, Surabaya – Surya Bhumi Bandar Darat Samudera Nusantara atau yang dikenal dengan Sabhumi Barat Basra Grup terus menunjukkan geliat ekspansi bisnisnya di kancah internasional. Melalui sejumlah anak perusahaan yang menjadi induk bagi ratusan cucu perusahaan, grup usaha ini optimis dapat segera menjelma menjadi raksasa pertambangan Nusantara sekaligus kiblat dunia untuk usaha perikanan budidaya.


Owner Sabhumi Barat Basra Grup, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy, yang akrab disapa Gus Lilur, mengungkapkan bahwa pihaknya akan memulai ajangsana usaha ke tiga negara, yakni Singapura, Vietnam, dan China.


“Agenda ke Singapura selama sebulan adalah untuk mengoperasikan dua perusahaan baru, yaitu ALI Investment Pte Ltd dan Santri Global Group Pte Ltd,” terang Gus Lilur melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (23/6/2025).


Pengusaha asal Situbondo ini menjelaskan, dua perusahaan tersebut akan difokuskan pada pembiayaan sektor pertambangan dan perikanan budidaya. Secara khusus, Santri Global Group dipersiapkan untuk mengelola usaha di bidang pertambangan timah, silika, dan zirkon.


“Perjalanan ke Singapura hanya akan dilakukan oleh empat orang delegasi inti,” tambahnya.


Lebih lanjut, Ketua Umum Netra Bakti Indonesia (NBI) itu juga menyampaikan bahwa Vietnam menjadi negara tujuan selanjutnya, dengan agenda utama untuk pengembangan budidaya lobster dan perdagangan batubara (coal trading).


“Perjalanan ke Vietnam juga hanya akan diikuti oleh empat pimpinan dari empat perusahaan di bawah naungan Sabhumi Barat Basra Grup, yaitu BALAD Grup, Santri Grup, BIG, dan ANTARA Grup,” jelasnya.


Adapun negara terakhir dalam rangkaian perjalanan bisnis internasional ini adalah China. Di Negeri Tirai Bambu, agenda utamanya adalah survei mesin produksi pertambangan, seperti mesin produksi silika, timah, dan zirkon.


“Selain itu, kami juga akan melakukan survei budidaya teripang, termasuk menimba ilmu budidaya dan belajar membuat keramba jaring apung khusus teripang,” ungkap Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif Versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini. 


Ia menambahkan, kunjungan ke China akan dilakukan setelah menyelesaikan agenda di Vietnam, yakni pada sekitar tanggal 3 Juli 2025.


“Perjalanan ke China akan melibatkan 15 orang, terdiri dari 8 orang tim pertambangan dan 7 orang tim perikanan budidaya,” pungkasnya.


Gus Lilur menutup pernyataannya dengan semangat kebangsaan.

“Salam Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” tegasnya. (Had) 


Bagikan:

Komentar