![]() |
Nilam Sari, Anggota Komisi X DPR RI saat menyerahkan beasiswa PIP di Kota Palu.(Dok/Istimewa). |
Penyaluran simbolis dilakukan di tiga sekolah, yakni SDN 2 Ujuna sebanyak 123 siswa, SDN 2 Talise sebanyak 84 siswa, dan SDN 7 Palu sebanyak 87 siswa. Dalam tahap pertama ini, Nilam Sari telah menyalurkan sekitar 14.000 beasiswa PIP dari jalur aspirasi yang diperjuangkannya. Secara keseluruhan, ia menargetkan penyaluran hingga 40.000 beasiswa PIP sepanjang tahun 2025.
“Bagi yang menerima PIP, mari kita syukuri. Walaupun jumlahnya belum bisa mencukupi seluruh kebutuhan, setidaknya bisa membantu, seperti membeli seragam sekolah,” ujar Nilam.
Ia juga menyampaikan bahwa pencairan dana PIP diperkirakan akan masuk ke rekening siswa penerima pada akhir Juni, antara tanggal 25 hingga 30. Nilam menegaskan bahwa proses penetapan penerima PIP sepenuhnya ditentukan oleh Kementerian Pendidikan, bukan oleh pihak lain.
“Tidak ada intervensi dalam proses ini. Kami hanya mengusulkan nama-nama melalui jalur aspirasi. Yang menentukan siapa yang layak menerima adalah Kemendikdasmen. Kami hanya bisa memperjuangkan, namun keputusan akhir tetap pada kementerian,” tegasnya.
Di sela kegiatan, Nilam juga menampung keluhan masyarakat terkait kebutuhan seragam sekolah, yang sering kali menjadi beban bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Menurutnya, permasalahan ini perlu segera dicari solusinya.
“Saat ini saya fokus pada penyaluran PIP terlebih dahulu. Namun, soal seragam sekolah juga menjadi perhatian saya, karena ini menyangkut kenyamanan dan psikologis anak-anak dalam belajar,” ungkap Ketua DPRD Sulawesi Tengah periode 2019–2024 itu.
Nilam juga mengajak seluruh pihak, termasuk guru dan orang tua, untuk bersama-sama mewujudkan pendidikan yang inklusif dan tanpa diskriminasi.
“Kita ingin tidak ada satu pun anak yang tertinggal dari perhatian guru. Mari bersama ciptakan pendidikan yang inklusif bagi semua,” pungkasnya. (Had)
Komentar