![]() |
| Toko Buket Bangkalan di daerah Mlajah, Bangkalan.(Dok/Had) |
Setiap tahun, Hari Guru Nasional diperingati bersamaan dengan Hari Ulang Tahun PGRI, sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Tradisi memberikan hadiah kepada guru semakin menguat, termasuk pemberian buket bunga maupun buket kreasi lainnya.
Fenomena itu turut dirasakan oleh Lailatul M, pemilik Toko Buket Bangkalan di kawasan Mlajah. Sejak beberapa hari terakhir, tokonya ramai dikunjungi pembeli, baik secara langsung maupun melalui pemesanan daring. Lonjakan permintaan membuat tokonya yang biasanya tutup pada hari Minggu terpaksa buka demi melayani pesanan.
“Iya mas, orderan banyak. Ini saja biasanya hari Minggu kita tutup, tapi sekarang buka karena banyak yang tanya. Kasihan banyak yang cari buat Hari Guru,” ujarnya, Minggu (23/11/2025).
Menurut Lailatul, saat ini pesanan buket meningkat signifikan dibandingkan hari-hari biasa. Ia menyebutkan, hingga menjelang Hari Guru, total pemesanan telah mencapai ratusan buket dengan variasi harga mulai Rp17 ribu, Rp25 ribu, Rp35 ribu, hingga di atas Rp100 ribu tergantung jenis, isi dan ukuran buket.
Salah satu pembeli, Anisa, mengaku membeli dua buket sekaligus untuk diberikan kepada gurunya sebagai bentuk penghormatan atas jasa mereka.
“Saya beli dua, buat guru di SMP dan Madrasah,” tuturnya.
Peringatan Hari Guru Nasional tak hanya menjadi momen refleksi peran guru dalam mencerdaskan bangsa, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku usaha lokal. Antusiasme masyarakat dalam memberikan apresiasi kepada guru pun menjadi harapan bahwa kualitas pendidikan Indonesia terus berkembang seiring kuatnya penghargaan terhadap sosok pendidik. (Fiq/Had)


Komentar