|
Menu Close Menu

Kronologi Maut Galian C Jedih: 6 Santri Ponpes Jabal Quran Tewas Tenggelam, Polisi Gelar Olah TKP

Sabtu, 22 November 2025 | 08.13 WIB

Ilustrasi.(Dok/Medcom.id) 
Lensajatim.id, BangkalanTragedi memilukan terjadi di kawasan bekas galian C Desa Jedih, Kecamatan Socah, Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (20/11/2025). Enam santri Pondok Pesantren Jabal Quran ditemukan tewas setelah tenggelam di genangan galian yang berada tak jauh dari lingkungan pondok.


Peristiwa tersebut kini menyisakan duka mendalam bagi keluarga pesantren maupun masyarakat setempat. Terlebih, satu ustaz turut menjadi korban saat berusaha mengevakuasi para santri.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian bermula ketika 11 santri keluar dari pondok saat waktu istirahat. Lima di antaranya berlatih sekitar 300 meter dari area galian, sementara enam santri lainnya berjalan ke arah berbeda hingga mendekati lokasi genangan.


Ketika keenam santri tak kunjung kembali ke pondok, lima temannya memutuskan mencari keberadaan mereka. Betapa terkejutnya para saksi saat mendapati enam rekannya sudah dalam kondisi mengambang di permukaan air bekas galian tersebut.


Para saksi kemudian segera melapor kepada seorang ustaz. Dalam upaya penyelamatan, sang ustaz langsung turun ke lokasi untuk mengevakuasi korban dan membawa mereka ke Puskesmas Jedih. Namun, seluruh korban dinyatakan meninggal dunia. Ustaz yang melakukan evakuasi juga sempat mengalami kelelahan dan dilarikan ke RSUD, sebelum akhirnya pada Jumat pagi dinyatakan sadar dan kondisinya membaik.


Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, membenarkan kejadian tragis tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya langsung melakukan tindakan kepolisian sejak malam usai kejadian.


“Sejak tadi malam kami telah melakukan tindakan kepolisian di TKP untuk memastikan kondisi awal dan mengamankan lokasi,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).


Untuk memastikan penyebab pasti kejadian, tim Inafis Polda Jatim dan Brimob Inafis diterjunkan ke lokasi. Pendalaman dilakukan mulai dari pemeriksaan kedalaman galian, luas area genangan, hingga kondisi air.


“Kedalaman genangan diperkirakan mencapai satu setengah meter, namun pengukuran detail masih dilakukan. Area bekas galian juga cukup luas sehingga memerlukan pendataan lanjutan,” jelas Hendro.


Polisi kini membuka peluang investigasi lebih jauh terkait unsur kelalaian yang mungkin berperan dalam tragedi tersebut. Selain memastikan aspek keamanan lokasi, penyelidikan juga dilakukan untuk mencegah peristiwa serupa terulang kembali.


“Kami sangat berduka atas musibah ini. Proses penyelidikan tetap kami lakukan untuk melihat apakah ada unsur kelalaian,” tegas Kapolres.


Kabar wafatnya enam santri sekaligus menjadi pukulan berat bagi Pondok Pesantren Jabal Quran. Lokasi pondok yang tidak jauh dari titik galian membuat pihak pesantren tak menyangka bahwa aktivitas harian santri dapat berujung tragedi.


Warga sekitar berharap pemerintah daerah melakukan penertiban terhadap area bekas galian yang masih menyisakan genangan air berbahaya untuk menghindari jatuhnya korban jiwa lain di masa mendatang. (Fiq/Had) 

Bagikan:

Komentar