|
Menu Close Menu

Ribuan Warga Bangkalan Gelar Tasyakuran Usai Syaikhona Muhammad Kholil Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Jumat, 21 November 2025 | 19.38 WIB

Pelepasan rangkaian Nyalase Aghung dari Pondok Pesantren Syaikhona Moh Cholil Demangan Bangkalan menuju Maqbaraoh Syaikhona Mohammad Kholil di Martajesah.(Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Bangkalan Gelar Pahlawan Nasional yang diberikan kepada ulama kharismatik Syaikhona Muhammad Kholil disambut penuh suka cita oleh ribuan warga Bangkalan. Pada Kamis (20/11/2025) sore, masyarakat tumpah ruah mengikuti rangkaian Tasyakuran Nyalase Aghung, sebuah tradisi penghormatan yang menggambarkan kedekatan emosional warga Madura terhadap sosok ulama besar tersebut.


Perayaan dimulai di Pondok Pesantren Syaikhona Moh. Cholil, tempat Syaikhona Kholil mengajar dan menanamkan nilai-nilai keilmuan yang kelak melahirkan generasi ulama besar Nusantara. Dari pesantren, ribuan peserta berjalan dalam kirab menuju Maqbaroh Syaikhona Muhammad Kholil di Jalan Martajesah. Sepanjang perjalanan, lantunan Nadhom Alfiyah menggema bergantian dari barisan peserta, menghadirkan nuansa religius dan khidmat yang mengiringi prosesi.


Pengasuh Pondok Pesantren, KH Mohammad Nasih Aschal atau Ra Nasih, menyampaikan rasa syukur mendalam atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional tersebut. Ia menilai penghargaan negara ini merupakan bentuk pengakuan atas jasa besar Syaikhona Kholil sebagai ulama yang telah memberikan kontribusi penting bagi perkembangan bangsa.


“Acara ini adalah wujud rasa syukur dan penghormatan kami bersama santri, masyarakat, serta para pejabat yang hadir. Semoga barokah perjuangan beliau senantiasa menguatkan langkah kita dalam menjaga nilai-nilai keulamaan dan kebangsaan,” ujar Ra Nasih.


Ra Nasih menambahkan bahwa Syaikhona Kholil dikenal sebagai ulama yang menanamkan nilai nasionalisme, kedamaian, serta keilmuan yang kokoh, nilai-nilai yang hingga kini menjadi fondasi pembentukan karakter bangsa. Pengakuan negara ini, menurutnya, semakin mengukuhkan pentingnya warisan tersebut untuk terus dijaga lintas generasi.


Acara tasyakuran turut dihadiri oleh Bupati Bangkalan Lukman Hakim, Wakil Bupati Moch. Fauzan Ja’far, Ketua PCNU Bangkalan KH. Muhammad Makki Nasir, jajaran Forkopimda, para kiai, dan tokoh masyarakat. Kehadiran para pemimpin daerah dan ulama tersebut memperkuat pesan bahwa gelar Pahlawan Nasional bagi Syaikhona Kholil merupakan kebanggaan yang dirasakan bersama.


Tasyakuran akbar ini tidak hanya menjadi bentuk syukur, tetapi juga momentum mempertegas kembali nilai-nilai yang diwariskan oleh Syaikhona Muhammad Kholil. Melalui kirab, doa bersama, dan lantunan nadhom, masyarakat menunjukkan bahwa semangat perjuangan dan keteladanan beliau terus hidup, menjadi inspirasi bagi kehidupan keagamaan dan kebangsaan di Madura dan Indonesia. (Had) 

Bagikan:

Komentar