![]() |
| Tangkap layar korban yang merupakan santri, korban tenggelam di bekas galian C di Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan.(Dok/Istimewa). |
Enam santri tersebut ditemukan tewas setelah mandi di kubangan air bekas galian C yang berada di area tambang Jaddih. Sementara seorang ustaz yang berusaha menolong mereka kini dalam kondisi kritis.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Berdasarkan informasi yang dihimpun, para santri dari salah satu pondok pesantren di Bangkalan sedang bermain di sekitar lokasi. Meski sebelumnya telah diperingatkan oleh ustaznya untuk tidak mendekati kubangan, mereka diam-diam tetap mandi tanpa sepengetahuan pembina senior.
“Ustaz sebelumnya sudah melarang, tapi nggak tahu mereka sudah mandi tanpa sepengetahuan santri senior,” ujar Ulil, warga setempat yang turut membantu evakuasi.
Musibah terjadi ketika para santri yang mandi di kubangan itu tak kunjung muncul ke permukaan. Seorang santri yang melihat kejadian tersebut segera melapor kepada ustaz mereka. Mendapat laporan itu, sang ustaz bergegas menuju lokasi dan langsung menceburkan diri untuk menolong, namun ia ikut terseret ke dasar kubangan.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu segera berdatangan dan membantu proses pencarian. Tak lama kemudian, seluruh korban berhasil dievakuasi.
“Enam orang ditemukan meninggal dunia di TKP, dan satu ustaz dilarikan ke RSUD Bangkalan karena dalam keadaan kritis,” kata Ulil.
Seluruh korban pertama kali dievakuasi ke Puskesmas Jaddih sebelum akhirnya jenazah dipulangkan ke keluarga masing-masing.
Peristiwa ini menambah daftar tragedi kecelakaan air yang melibatkan santri di Jawa Timur. Warga berharap pihak pesantren dan pengelola kawasan wisata dapat meningkatkan pengawasan dan keselamatan di lokasi-lokasi rawan seperti bekas galian tambang. (Sumber: Detik.com)


Komentar