|
Menu Close Menu

Ning Lia Istifhama: Teladan Gus Dur Relevan Jaga Kebhinnekaan dan Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 19.41 WIB

Ning Lia Istifhama, Anggota DPD RI asal Jawa saat sambutan dalam acara Haul Gus Dur ke-16 di Taman Bungkul Surabaya.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Surabaya – Anggota DPD RI, Dr. Lia Istifhama, menghadiri Haul ke-16 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang dirangkai dengan tasyakuran atas penetapan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional, Kamis (18/12/2025) malam. Kegiatan tersebut digelar oleh DPW Barikade Gus Dur Jawa Timur di Taman Bungkul, Surabaya, dan dihadiri ratusan jamaah dari berbagai latar belakang.


Sejumlah tokoh nasional dan daerah tampak hadir, di antaranya Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid) putri Gus Dur, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Imam Jazuli, perwakilan Pemerintah Kota Surabaya Arif Budiarto, Ketua DPW Barikade Gus Dur Jatim Ahmad Arizal, Wakil Ketua Umum DPP Barikade Gus Dur Sudarsono Rahman, Direktur Eksekutif ARCI Baihaki Sirait, serta tokoh lintas agama, para kiai, dan aktivis masyarakat sipil.


Dalam kesempatan tersebut, Dr. Lia Istifhama yang akrab disapa Ning Lia menyampaikan testimoni reflektif mengenai keteladanan Gus Dur. Dengan gaya khas yang hangat dan humoris, ia mengajak hadirin untuk terus meneladani nilai-nilai kemanusiaan dan kebhinnekaan yang diwariskan Presiden ke-4 Republik Indonesia itu.


“Gus Dur mengajarkan kita tentang kecerdasan yang dibalut humor, tentang kemanusiaan yang humanis, serta kebhinnekaan yang memiliki tujuan besar: menjaga keberlangsungan bangsa,” ujar Ning Lia dalam sambutannya.


Ia menekankan bahwa pemikiran dan tulisan Gus Dur merupakan pilar penting dalam membangun peradaban bangsa. Melalui gagasan Islam rahmatan lil ‘alamin, Gus Dur, kata Ning Lia, memberikan teladan nyata dalam merangkul semua golongan, termasuk memperjuangkan hak-hak minoritas demi terwujudnya keadilan sosial.


“Dengan senyumnya yang khas, Gus Dur mengajarkan pentingnya hubungan interpersonal antarsesama. Senyum adalah kunci terbentuknya komunikasi kebaikan,” tuturnya.


Ning Lia berharap, nilai-nilai luhur yang diwariskan Gus Dur dapat terus dihidupkan dalam kehidupan bermasyarakat. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadi khoirunnas anfauhum linnas, sebaik-baik manusia yang memberi manfaat bagi sesama, demi terwujudnya benevolent society atau masyarakat kebajikan.


“Terima kasih Gus Dur, atas semua suri teladan yang menjadi panutan kami semua,” pungkasnya.


Acara haul berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan, mencerminkan semangat persatuan, toleransi, dan kemanusiaan yang selama ini menjadi warisan utama Gus Dur bagi bangsa Indonesia. (Had) 

Bagikan:

Komentar