|
Menu Close Menu

Senator Lia Istifhama Dorong Demokrasi Substansial Berbasis Pancasila

Kamis, 25 Desember 2025 | 21.54 WIB

Ning Lia Istifhama, Anggota DPD RI asal Jawa Timur saat reses bersama HMI dan relawan di Surabaya.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Surabaya— Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Lia Istifhama, menggelar kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat bertema Penguatan Demokrasi Substansial Berdasarkan Pancasila bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan relawan. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung BKSM Jawa Timur, Selasa (23/12/2025), dan dihadiri mahasiswa, pelajar, aktivis organisasi, serta relawan sosial.


Dalam forum dialog tersebut, senator yang akrab disapa Ning Lia menegaskan bahwa politik sejatinya tidak boleh dimaknai semata sebagai ruang kepentingan pribadi. Menurutnya, politik harus dipahami sebagai strategi membaca dan mengambil peluang demi menghadirkan kemaslahatan bersama.


“Politik itu memengaruhi kita semua. Karena itu, jangan sampai politik hanya dipahami sebagai kepentingan, tetapi sebagai strategi untuk melihat peluang. Teruslah shining, bersinar, dan ambil peran positif,” tegas Ning Lia di hadapan peserta.


Perempuan yang dinobatkan sebagai Wakil Rakyat Populer dan Paling Disukai versi ARCI 2025 tersebut menjelaskan bahwa keterlibatan politik tidak selalu identik dengan jabatan formal. Ia menilai setiap elemen masyarakat—baik mahasiswa, pelajar, maupun orang tua—memiliki peran strategis dalam menentukan arah masa depan bangsa.


“Kepedulian orang tua terhadap pendidikan dan masa depan anaknya juga merupakan bentuk keputusan strategis yang bernilai politik. Semua tindakan yang dilakukan untuk kebaikan bersama adalah bagian dari pengambilan peluang,” ujar Ning Lia, yang juga dikenal aktif mendorong penguatan peran perempuan dan generasi muda.


Dalam sesi diskusi, Ning Lia turut menekankan pentingnya kepercayaan diri dalam berorganisasi. Ia mendorong generasi muda agar berani membaca peluang, berpijak pada nilai-nilai Pancasila, serta mampu mengangkat isu-isu strategis yang berdampak luas bagi masyarakat.


“Generasi muda harus berani mencuri atensi publik dengan isu-isu besar seperti mafia tanah, ketimpangan hukum, dan persoalan keadilan sosial. Di sanalah peran strategis anak muda untuk mengambil posisi secara positif,” jelasnya.


Senator peraih DetikJatim Award 2025 itu juga menegaskan bahwa demokrasi substansial menuntut partisipasi aktif masyarakat yang berkelanjutan, tidak berhenti pada momentum pemilu semata. Menurutnya, proses bargaining politik yang sehat harus diarahkan untuk kepentingan publik dengan pendekatan yang visioner dan strategis.


“Jangan hanya berpikir ‘aku ingin jadi apa’, tetapi pikirkan ‘bagaimana caranya berbuat’. What to itu penting, tetapi how to jauh lebih penting,” pungkas Ning Lia, alumnus program doktor UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut.


Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran politik generasi muda sekaligus menumbuhkan praktik demokrasi yang lebih substansial, berakar pada nilai-nilai Pancasila, serta berorientasi pada keadilan dan kemaslahatan bersama. (Red) 

Bagikan:

Komentar