|
Menu Close Menu

Serap Aspirasi Perajin Gula Kelapa Lumajang, Lia Istifhama Dorong Perlindungan Mutu dan Penguatan Ekonomi Petani

Jumat, 26 Desember 2025 | 14.39 WIB

Ning Lia Istifhama, Anggota DPD RI asal Jatim saat reses di Lumajang.(Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Lumajang– Anggota DPD RI, Lia Istifhama, menyerap aspirasi para perajin gula kelapa saat menggelar kegiatan reses di Bumi Perkemahan Glagah Arum, Desa Kedang Tepus, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Dalam pertemuan tersebut, Lia menekankan pentingnya perlindungan kualitas produk gula kelapa sebagai identitas unggulan daerah sekaligus pengungkit kesejahteraan petani.


Senator muda asal Jawa Timur itu menilai Lumajang memiliki potensi besar sebagai sentra gula kelapa berkualitas dengan karakter khas yang diminati pasar. Menurutnya, keunggulan tersebut perlu dijaga secara konsisten agar mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional.


“Gula kelapa Lumajang memiliki kualitas yang sangat baik dan karakter rasa yang khas. Potensi ini seharusnya bisa menjadi identitas daerah sekaligus membuka peluang pasar ekspor. Tantangannya adalah menjaga konsistensi kualitas di lapangan,” ujar Lia Istifhama, Jumat (12/12/2025) lalu. 


Dalam dialog bersama perajin, Lia yang akrab disapa Ning Lia mengungkapkan masih adanya persoalan struktural yang dihadapi pelaku usaha kecil, terutama terkait tekanan antara menjaga kualitas dan mengejar kuantitas produksi.


“Tidak semua perajin berada dalam kondisi ideal. Banyak dari mereka berupaya menjaga mutu, namun tekanan untuk meningkatkan kuantitas kerap datang dari level koperasi atau pengelola di atasnya,” jelasnya.


Kondisi tersebut, lanjut Lia, berpotensi memicu praktik pencampuran bahan yang menurunkan kualitas gula kelapa, sehingga merugikan perajin yang telah bekerja dengan standar tinggi dan penuh kejujuran.


“Perlu mekanisme yang tegas dan adil untuk melindungi perajin yang menjaga kualitas, mulai dari pengawasan, sanksi bagi pelanggar, hingga sistem pembinaan yang berkeadilan,” tegasnya.


Politisi perempuan yang juga dikenal dekat dengan masyarakat ini menambahkan bahwa perajin sering kali menjadi pihak yang paling dirugikan ketika rantai tata niaga tidak berjalan jujur. Oleh karena itu, ia mendorong terciptanya ekosistem usaha yang sehat dan transparan. 


“Perajin sudah berusaha menjaga kualitas dengan sepenuh hati. Jangan sampai jerih payah mereka tercoreng akibat praktik tidak jujur di tingkat pengelolaan. Negara harus hadir melindungi petani dan perajin,” tandasnya.


Lia berharap, dengan dukungan pembinaan berkelanjutan serta regulasi yang berpihak, gula kelapa Lumajang dapat terus berkembang menjadi komoditas unggulan nasional. Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, penguatan sektor ini dinilai mampu memperkokoh ekonomi daerah dan memperluas daya saing produk lokal di pasar global.  (Red) 

Bagikan:

Komentar