|
Menu Close Menu

Soal Rp600 Miliar Berpotensi Jadi SiLPA, Ini Penjelasan Pemkab Sumenep

Sabtu, 20 Desember 2025 | 10.46 WIB

Gedung Pemkab Sumenep. (Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, SumenepMenjelang penutupan tahun anggaran 2025, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep sempat menjadi sorotan. Hingga awal Desember, serapan anggaran baru mencapai 77,37 persen dari total pagu Rp2,70 triliun. Artinya, sekitar 22,63 persen atau kurang lebih Rp600 miliar anggaran publik belum terealisasi.


Secara statistik, kondisi tersebut menunjukkan bahwa satu dari setiap lima rupiah APBD belum bekerja secara optimal, padahal anggaran tersebut sejak awal dirancang untuk menjawab kebutuhan dan pelayanan publik sepanjang tahun anggaran berjalan.


Pemerintah daerah menjelaskan, rendahnya serapan bukan sepenuhnya disebabkan oleh pekerjaan yang belum dilaksanakan. Sejumlah kegiatan, khususnya proyek fisik, disebut telah rampung di lapangan, namun belum bisa dicairkan karena masih terkendala proses administrasi dan kelengkapan dokumen pencairan.


Jika kondisi tersebut benar, maka persoalan utama dinilai bukan terletak pada pelaksanaan kegiatan, melainkan pada lambannya sistem birokrasi dalam memproses pencairan anggaran. Dengan waktu efektif yang tersisa kurang dari dua pekan menuju akhir tahun anggaran, peluang untuk menyerap anggaran hingga Rp600 miliar dinilai sangat terbatas.


Situasi ini memunculkan kekhawatiran akan terbentuknya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) dalam jumlah besar. Dalam praktiknya, SiLPA memang bukan pelanggaran, namun sering dipandang sebagai indikator rendahnya efektivitas perencanaan dan eksekusi anggaran publik.


Menanggapi kondisi tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Achmad Syahwan Effendi, menyatakan bahwa serapan anggaran saat ini telah mengalami peningkatan signifikan. Ia mengklaim seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terus menggenjot realisasi anggaran menjelang akhir tahun.


“Sudah meningkat menjadi 85,5 persen per 16 Desember kemarin, mas,” ujar Syahwan Effendi saat dikonfirmasi, Sabtu (20/12/2025).


Syahwan optimistis serapan anggaran masih akan bertambah seiring percepatan proses administrasi di masing-masing OPD. Pemerintah daerah, kata dia, berupaya meminimalkan potensi SiLPA agar anggaran yang telah direncanakan benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Sumenep. (Yud) 

Bagikan:

Komentar