|
Menu Close Menu

Unira Malang Gelar Workshop Strategi Lolos Hibah BIMA 2026, Targetkan 99 Proposal

Rabu, 10 Desember 2025 | 18.31 WIB

Kegiatan Navigasi Proposal Hibah BIMA 2026 bertema “Akselerasi 99 Ide Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Berdampak” Unira Malang.(Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Malang – Kampus dituntut tak hanya menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga mampu menghadirkan inovasi riset yang berdampak nyata bagi persoalan sosial dan ekonomi masyarakat. Sejalan dengan semangat tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang menggelar kegiatan Navigasi Proposal Hibah BIMA 2026 bertema “Akselerasi 99 Ide Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Berdampak”.


Kegiatan yang digelar di Hall KH. Moch. Said, Kampus Unira Malang, Rabu (10/12/2025) ini diikuti para dekan, ketua program studi, dosen, serta tim Pokja LPPM Unira Malang. Workshop menghadirkan narasumber utama Fitri Marisa, S.Kom., MPd., Ph.D, peneliti aktif sekaligus reviewer Hibah BIMA, serta Nanik Ulfa, MPd, tim Pokja Fasilitasi Penelitian dan PKM LPPM Unira Malang.


Kepala LPPM Unira Malang, Abdillah U. Djawahir, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ikhtiar strategis untuk meningkatkan kapasitas dosen agar mampu bersaing dan lolos dalam hibah eksternal tahun 2026.


“Tema Akselerasi 99 Ide Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Berdampak menjadi target bersama agar dosen Unira mampu mensubmit minimal 99 proposal yang berkualitas dan kompetitif,” ujar Abdillah yang akrab disapa Abe.


Sementara itu, Wakil Rektor IV Unira Malang, Dr. A. Rofik M., MPd, dalam sambutan mewakili Rektor, menegaskan bahwa Hibah BIMA 2026 merupakan peluang emas yang harus dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh dosen melalui gagasan riset dan pengabdian yang inovatif.


“Hibah BIMA adalah kesempatan besar untuk melahirkan karya-karya yang berdampak nyata bagi masyarakat, penguatan keilmuan, sekaligus kemajuan institusi Unira Malang. Workshop ini kami harapkan menjadi bekal bagi para dosen untuk berkompetisi secara sehat di tingkat nasional,” jelas Ndan Rofik, sapaan akrabnya.


Dalam sesi pemaparan materi, Fitri Marisa menjelaskan arah kebijakan program riset prioritas tahun 2026 yang mengacu pada peta jalan delapan industri strategis nasional, meliputi pangan, kesehatan, energi, maritim, pertahanan, digitalisasi, manufaktur dan material maju, serta hilirisasi dan industrialisasi.


Ia juga memaparkan lima strategi utama agar proposal penelitian dan pengabdian masyarakat dapat lolos pendanaan Hibah BIMA 2026. Salah satu kunci utama, menurutnya, adalah kekuatan pada perumusan masalah, pendekatan pemecahan masalah, kebaruan riset (state of the art), serta peta jalan penelitian minimal lima tahun ke depan.


“Proposal harus jelas rumusan masalahnya, kuat kebaruannya, dan memiliki road map penelitian yang terukur. Ini menjadi penentu kelayakan dan daya saing di tingkat nasional,” tegas akademisi Universitas Widya Gama Malang tersebut.


Di sisi lain, Nanik Ulfa, MPd, menekankan pentingnya kesiapan dosen dalam menghadirkan inovasi riset yang layak dibiayai dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Ia menyebut kehadiran reviewer nasional seperti Fitri Marisa menjadi momentum berharga bagi dosen Unira untuk memahami standar kelolosan hibah secara langsung.


Dalam kesempatan terpisah, Rektor Unira Malang, H. Imron Rosyadi Hamid, SE., MSi., Ph.D, memberikan apresiasi tinggi kepada LPPM Unira Malang atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia mendorong seluruh dosen untuk terus menggali ide-ide kreatif, memperkuat kolaborasi, serta menghasilkan proposal berkualitas.


“Saya berharap kegiatan ini mampu melahirkan gagasan besar dan solusi aplikatif yang bermanfaat bagi kemajuan Unira Malang sekaligus kesejahteraan masyarakat,” tutur Gus Rektor, sapaan akrabnya.


Kegiatan Navigasi Proposal Hibah BIMA 2026 ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber, yang berlangsung dinamis dan penuh antusiasme. [aud]

Bagikan:

Komentar