|
Menu Close Menu

Sambut New Normal, Fraksi Nasdem Jatim Minta Pemerintah Sosialisasi Masif di Pesantren

Senin, 01 Juni 2020 | 07.13 WIB

Foto: Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jatim, Muzammil Syafi'i 


lensajatim.id Surabaya- Sebentar lagi pemerintah akan memberlakukan New Normal atau kehidupan normal baru di tengah pandemi Covid 19. Rencana ini mendapat perhatian serius dari Fraksi Nasdem DPRD Jatim.

Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jatim meminta pemerintah melakukan sosialisasi secara masif terlebih dahulu terkait renaca pemberlakuan New Normal, utamanya sosialisasi massif di kalangan Pondok Pesantren di Jawa Timur.

" Menyongsong program Pemerintah dalam mempersiapkan kehidupan Normal yang baru ( New Normal ) tentumya salah satunya yang juga harus dipersiapkan adalah Pondok Pesantren. Kebiasaan di Pondok Pesantren itu masuknya pada bulan Syawwal, karena tahun ajaran baru Ponpes tidak sama dengan Sekolah yang bulan Juli, melainkan bulan Syawal, kalau dalam keadaan normal mereka harus masuk satu mingghi lagi. namun kondisi pandemi ini tentunya harus dipersiapkan,kehidupan di pesantren berbeda dengan kehidupan di luar atau komunitas yang lain," tukas Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jatim, Muzammil Syafi'i saat dikonfirmasi. Minggu (31/05/2020).

Sebab kata Muzammil, di Pondok Pesantren, para santri hidup bersama selama 24 jam penuh, dengan kondisi luasan Ponpes yang relatif ada yang luas namun ada juga yang sempit, mereka bermalam di Kamar yang kadang bisa diisi oleh di atas normal, ada juga yang pola makannya dilakukan secara berkelompok dengan talam untuk 4 sampai 6 orang. " Sehingga kayaknya agak sulit melakukan proes physical distancing," tandasnya.

Untuk itu, sebagai upaya mempersiapkan New Normal di lingkungan Pesantren, maka perlu ada sosialisasi secara masif kepada Pemangku dan Pimpinnan  Ponpes terkait pemahaman Protokol kesehatan dan tentang hidup bersih dengan selalu cuci tangan, pakai masker dan makanan yang bergizi.

" Saran saya, Pertama, perlu ada Penjelasan tentang apa dan bagaimana New Normal itu, apa yang harus dipersiapkan oleh Ponpoes, ketentuan ketentuan yang harus disusun yang diiikuti oleh stake holder Ponpes," jelasnya.

Kedua, dilakukan pemeriksaan kepada seluruh Komunitas yang berada di Ponpes, yaitu harus dilakukan rapid test termasuk Pengasuh dan keluarganya, para Ustadz yang berada di lingkungan Ponpes, para santri yang akan masuk baik lama yang maupun yang baru. Sehingga bisa diketahui secara jelas tentang keamanan mereka dari covid 19.

Ketiga perlu ada bantuan   terkait dengan fasilitas yang diperlukan oleh Pemerintah. " Terkasuk pemenuhan bahan bahan makan secara cukup sehingga satri tidak perlu keluar untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari," pungkasnya. (Hady/Lil)

Bagikan:

Komentar