|
Menu Close Menu

BMKG Juanda Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Periode 21–31 Desember 2025 di Hampir Seluruh Jawa Timur

Minggu, 21 Desember 2025 | 17.40 WIB

Ilustrasi Cuaca Ekstrem.(Dok/Ngopi Bareng). 
Lensajatim.id, Surabaya— Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di hampir seluruh wilayah Jawa Timur selama periode 21 hingga 31 Desember 2025. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai dampak yang dapat ditimbulkan, mulai dari hujan lebat hingga potensi bencana hidrometeorologi.


Dalam rilis resmi yang diterima, BMKG Juanda menyebut cuaca ekstrem tersebut meliputi hujan sedang hingga lebat, angin kencang, petir, puting beliung, hujan es, serta potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.


Wilayah yang berpotensi terdampak mencakup hampir seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur. Di antaranya Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, hingga wilayah Madura meliputi Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.


Selain itu, sejumlah kota juga masuk dalam wilayah waspada, seperti Surabaya, Kota Malang, Kota Batu, Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, dan Kota Madiun.


BMKG menjelaskan, meningkatnya potensi cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh aktifnya Monsun Asia serta keberadaan bibit siklon tropis 93S di Samudra Hindia selatan Jawa Barat. Kondisi tersebut memicu peningkatan curah hujan serta berdampak pada naiknya tinggi gelombang di perairan Jawa Timur.


Faktor lain yang turut memperkuat potensi cuaca ekstrem adalah suhu muka laut di Selat Madura yang relatif hangat serta kondisi atmosfer lokal yang labil. Kombinasi ini mendorong pertumbuhan awan konvektif yang dapat memicu hujan lebat disertai petir dan angin kencang.


“BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi secara mendadak, khususnya potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sebelas hari ke depan,” demikian imbauan BMKG Juanda.


BMKG juga menekankan kewaspadaan ekstra bagi masyarakat yang tinggal di wilayah dengan topografi curam, pegunungan, dan tebing. Daerah-daerah tersebut dinilai lebih rentan terhadap dampak lanjutan seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, hingga berkurangnya jarak pandang.


Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini dari BMKG serta menghindari aktivitas berisiko tinggi, terutama saat intensitas hujan meningkat. Pemerintah daerah dan instansi terkait juga diminta meningkatkan kesiapsiagaan guna meminimalkan dampak cuaca ekstrem terhadap keselamatan dan aktivitas warga. (Tim/Red) 

Bagikan:

Komentar