|
Menu Close Menu

Bangun Kesadaran Masyarakat Taat Prokes, DPRD Jatim : Harus Ada Inovasi

Minggu, 13 Juni 2021 | 15.05 WIB

Muzammil Syafi'i, Anggota Komisi A DPRD Jatim (Dok/Istimewa)


lensajatim.id Surabaya-
Anggota Komisi A DPRD Jatim, Muzammil Syafi'i menyebutkan harus ada upaya serius berupa langkah inovatif kepada masyarakat dalam rangka membangun kesadaran untuk taat dan patuh pada protokol kesehatan. 


Pernyataan tersebut disampaikan menyikapi naiknya angka kasus Covid 19 di Jawa Timur, utamanya adanya kenaikan kasus Covid 19 di Kabupaten Bangkalan, Madura Jawa Timur. " Masyarakat ini bisa dikatakan sudah jenuh, sebab kasus Covid 19 ini sudah lama, hampir dua tahun sampai sekarang," terang Muzammil. Minggu (13/06/2021).


Ketua Fraksi NasDem ini menjelaskan, bila sebelum lebaran kasus Covid 19 di Jatim sempat melandai, itulah yang kemudian mungkin membuat masyarakat mulai abai terhadap prokes. " Sebenarnya bukan abai, tapi mungkin karena mereka saking lamanya, seperti mungkin lama tidak bertemu keluarga, lebaran ada larangan mudik, nah setelah lebaran ini mungkin akhirnya ada yang pulang, artinya banyak yang melakukan kegiatan tatap muka, atau kegiatan-kegiatan yang bisa berpotensi menyebabkan adanya kerumunan, bila sebelumnya online, ini mungkin yang menjadi salah satu faktornya," bebernya.


Untuk itu, pihaknya berharap ini harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk pemerintah. " Kita harus kembali mengkampayekan agar masyarakat taat prokes, tentu ini butuh langkah yang inovatif agar masyarakat mau mengikuti," tandasnya.


Kalau seperti di Madura misalnya, tambah politisi yang akrab disapa Buya Muzammil ini, masyarakat mayoritas taat pada Kiai, tokoh agama. " Maka ya libatkanlah Kiai untuk ikut memberikan pemahaman ke masyarakat bila Covid 19 masih belum berakhir dan masyarakat harus ikuti anjuran pemerintah seperti memakai masker, cuci tangan, hindari kerumunan dan yang lainnya," ungkapnya. 


Legislator asal Dapil Pasuruan-Probolinggo ini juga menambahkan, selain itu kampanye agar masyarakat taat prokes harus masuk pada kelompok-kelompok masyarakat seperti pengajian, tahlilan, kelompok yasinan dan kelompok masyarakat lainnya. 


Ketua Majelis Alumni (MA) IPNU Jawa Timur ini menjelaskan soal kegaiatan ekonomi, pihaknya berharap tidak ada penutupan apapun, sebab efeknya bisa sangat tidak bagus. " Kalau untuk kegiatan ekonomi kalau menurut saya tetap harus jalan, tapi ya itu tadi, protokol kesehatannya harus benar-benar dijaga dengan ketat," pungkasnya.


Dan beberapa waktu lalu, itu sudah mulai dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Bupati bersama Forkopimda dengan menggandeng tokoh agama seperti Kiai turun ke Kecamatan yang masuk Zona Merah melakukan kampanye agar masyarakat taat pada protokol kesehatan.


Seperti ramai diberitakan sebelumnya bila lonjakan kasus Covid di Jawa Timur, salah satunya di Bangkalan Madura sangat drastis. Sehingga Pemkab Bangkalan dengan Pemkot Surabaya harus melakukan penyekatan di akses menuju Suramadu di Bangkalan, dan pintu keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Tidak hanya itu, setiap warga Madura yang mau ke Surabaya harus melakukan test swab antigen terlibih dahulu.(Had)

Bagikan:

Komentar