 |
| Penyerahan Rekor MURI ke Cabor Panahan Jatim. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Surabaya – Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur Pulung Chausar menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diperoleh Cabang Olahraga Panahan Jawa Timur dalam PON dari masa ke masa.
Tim Panahan Jatim menjadi juara umum dengan koleksi 7 emas, 2 perak, dan 1 perunggu di PON Papua. Raihan ini menjadikan tim panahan Jatim Juara umum PON selama 40 tahun.
“Sejalan dengan semangat Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam menggelorakan kejayaan olahraga Jawa Timur sebagaimana tertuang dalam Nawa Bhakti Satya, Cabor Panahan Jatim telah berhasil membawa nama harum selama 40 Tahun berturut-turut sehingga hari ini meraih rekor MURI, kami atas nama Ibu Gubernur mengucapkan selamat dan mengungkapkan apresiasi tiada terhingga” ucap Pulung di Surabaya, Sabtu (19/2).
 |
| Firman Syah Ali, Kabid Keolahragaan Dispora Jatim dan Mohammad Nabil, Ketua Umum KONI Jatim saat hadir ke acara penyerahan Rekor MURI. (Dok/Istimewa). |
Pulung menambahkan, juara umum PON selama empat dekade merupakan hasil perjuangan yang serius dan sistematis.
“Harapan kami tentu saja prestasi dan penghargaan ini terus dipelihara bahkan ditingkatkan,” imbuh pria asal Lumajang tersebut.
Ketua Umum KONI Jatim, Muhammad Nabil juga mengapresiasi langkah Perpani Jatim yang memberikan pelatihan bagi para pelatih. Baik untuk Level 1 hingga Level 3. “Ini menjadi sinergi dengan program KONI Jatim untuk memperkuat kualitas pelatih di daerah,” terangnya.
Manajer tim panahan Jatim di PON Papua, Lilies Handayani sangat bangga bisa membawa pulang gelar juara umum untuk kali kesepuluh secara berturut-turut. “Artinya jika daerah lain mau menyusul, mereka butuh waktu 40 tahun untuk menyamai prestasi Jatim,” tandas Lilies.
Sementara itu, penyerahan rekor MURI dihadiri oleh Ketua Umum KONI Jatim Muhammad Nabil dan Kabid Keolahragaan Dispora Jatim Firman Syah Ali yang mewakili Kepala Dispora Jatim Pulung Chausar di depan para peserta Archery Coach Training dari seluruh Indonesia di Grand Empire Palace Surabaya (Red).
Komentar