|
Menu Close Menu

Era Medsos, Kepala Kemenag Jatim : Prestasi Harus Diberitakan

Jumat, 26 Agustus 2022 | 12.47 WIB

Husnul Maram, Kepala Kemenag Jatim saat memberikan sambutan dan arahan dalam kegiatan Peningkatan Peran Jurnalis /Penggiat Media Sosial dalam Publikasi dan Kerukunan Beragama di hotel Swiss Bellin Manyar Surabaya. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Surabaya- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Husnul Maram, meminta  kegiatan apapun yang baik dan berprestasi harus diberitakan. Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam acara penutupan Peningkatan Peran Jurnalis /Penggiat Media Sosial dalam Publikasi dan Kerukunan Beragama di hotel Swiss Bellin Manyar Surabaya. Jumat, (26/08/2022).


" Sebagaimana disampaikan Stafsus Menteri Agama, Wibowo Prasetyo, bahwa kegiatan apapun yang baik dan berprestasi harus diberitakan. Semua yang baik harus dishare di ruang publik, jika tidak sama dengan tidak ada kegiatan, karena kita menghadapi zaman dunia nyata dan dunia maya," ungkap Maram. 


Dihadapan semua semua Kasubag TU, Pranata Humas dan awak media pria asal Gresik ini menambahkan semua kegiatan baik di Kantor Kemenag induk ataupun di KUA dan Satker harus mempunyai humas sebagai tangan panjang dari Pranata Humas.


 “Sehingga peranan kita dalam bidang agama akan dirasakan langsung oleh masyarakat, mari bersama-sama melaksanakan pembangunan dibidang agama lewat berita dan medsos,” kata mantan Kepala Kemenag Kota Surabaya ini. 


Pihaknya juga mengingatkan kepada seluruh Humas Kemenag se Jawa Timur untuk selalu menggaungkan 7 program prioritas Kementerian Agama.


“Program Kementerian Agama itu ratusan, tapi yang masuk prioritas ada tujuh, jangan lupa berita yang ditulis harus mencerminkan dan menjiwai dari 7 program unggulan Menteri Agama, utamanya penguatan moderasi beragama," tandasnya.


Menurutnya semangat moderasi beragama sangat dibutuhkan di semua lini kehidupan.


“Yang perlu diingat, yang dimoderasikan adalah cara beragamanya bukan agamanya,” tegasnya.


Orang disebut sudah moderat jika mempunyai beberapa syarat yaitu mempunyai komitmen kebangsaan, anti kekerasan (fisik dan non fisik), mempunyai sikap toleransi yang tinggi, saling menghormati dan menghargai budaya lokal.


“Tidak hanya warga muslim yang harus moderat tapi semua pemeluk agama yang lain juga harus moderat.


Salah satu peserta Pranata Humas Kemenag Tuban, Laidia Maryati sangat menyambut baik kegiatan yang dibesut oleh Ortala Kanwil Kemenag Jatim ini. Ia mengaku banyak ilmu yang diperoleh untuk peningkatan kualitas SDM dan pengembangan ilmu jurnalistik.


“Alhamdulillah tiga hari ini kami mendapatkan suntikan pengetahuan tentang ilmu jurnalistik, terima kasih panitia sudah memfasilitasi ini semua,” ujarnya.


Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan materi dari beberapa narasumber yang kompeten. Materi-materi tersebut adalah Kebijakan Kanwil Kemenag dalam Kerukunan Umat Beragama di Jawa Timur oleh Dr. H. Husnul Maram, M.HI (Kepala kanwil Kemenag Prov. Jatim), Pentingnya Peran Media dan Moderasi Beragama oleh Dr. H. Wawan Djunaedi, MA (Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama), Peran Media Cetak dalam Narasi Kerukunan Umat Beragama oleh Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia, Menilik Konflik Melalui Lensa Jurnalis Damai oleh Dr. Suko Widodo (Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi FISIP Unair Surabaya), Kebijakan pengelolaan Informasi Publik Dalam Mendukung Jurnalis Damai oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur dan Implementasi Moderasi Beragama dalam Jurnalis Damai oleh Dr. H. Nawawi, M.Fil.I (Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Jatim). (Red).


Bagikan:

Komentar