|
Menu Close Menu

Untaian Rasa Terima Kasih pada Hari Ketujuh Berpulagnya Sinnun Nasuti Iklima

Senin, 15 Agustus 2022 | 21.16 WIB

 

Sinnun Nasuti Iklima (paling kanan) saat bersama dengan Mahfud MD (Paman Almarhuma) dan Firman Syah Ali (Kakak Almrhuma) . (Dok/Istimewa).

Assalamu’alaikum wr wb

 

Keluarga dan sahabat sekalian yang terbaik dan tersayang.


Malam ini tuntas sudah tahlilan tujuh hari untuk adik saya Sinnun Nasuti Iklima (Nunung).

Berduyun-duyun saudara dan sahabat datang dari berbagai penjuru untuk sumbangkan doa, padahal banyak yang tidak kenal nunung, karena sejak lulus SMA nunung tidak pernah di Madura lagi. 


Masih terkenang bapak-bapak dan mas-mas kompak menggali kubur, menjaga lubang kubur sejak sore hari saat jenazah nunung masih berada di Kota Surabaya hingga tengah malam. 


Jenazah dikuburkan tengah malam jam 00.30 namun tetap banyak yang hadir, termasuk staf Dispora Jatim, masih dengan seragam lengkap karena belum sempat pulang ke rumah.


Ibu-ibu dan mbak-mbak serempak memandikan jenazah kemudian berjibaku gotong royong penuh semangat mengurusi dapur umum untuk para pentakziyah selama 7 hari.


Sangat kompak, penuh empati dan solidaritas.


Alhamdulillah adik saya Nunung telah berpulang dalam keadaan sangat baik, sangat tenang, sangat lembut, sangat cantik, dan air mata menitik dari kedua sudut matanya. 


Pada hari ketujuh berpulangnya Nunung ini, saya sampaikan terima kasih untuk semua doa terbaik dan terindah, juga karangan bunga yang dikirimkan untuk almarhumah adik saya. 


Allah telah melepaskan semua rasa sakit dan penderitaan Nunung. Nunung telah menuntaskan tugas kehidupan dengan sebaik-baiknya, baik sebagai orang tua, sebagai abdi negara, juga sebagai anak dan adik. Nunung juga  mentor bagi kedua anak kecilnya, Resyad dan Ara. 


Nunung telah bahagia dan in sya Allah Husnul khotimah, In sya Allah nunung akan menjumpai orang-orang terbaik dan tercintanya di surga.


Keikhlasan adik saya menempuh jalan sunyi sendirian berjalan kaki lintasi sungai dan semak belukar selama menempuh pendidikan SMA in sya Allah menjadi cahaya yang akan menerangi perjalanan abadinya. Dedikasinya sebagai bidan desa yang tak kenal lelah hingga badannya jadi korban insya Allah jadi telaganya nan indah di taman surga. Kehidupan sederhananya hingga setiap mudik lebaran desak-desakan di dalam bus antar kota dalam provinsi bersama anak-anak kecilnya, in sya Allah diganti dengan lapangnya alam kuburnya.


Innalilahi wainna ilaihi rajiun. 


Allah sebaik-baik tempat untuk kembali. 


*Kami ikhlas, kami ridlo, kami bahagia engkau berselendang pelangi adikku*. 

 

Wassalamualaikum Wr Wb



Firman Syah Ali

Bagikan:

Komentar