|
Menu Close Menu

RR : Prof Azra, Orang Indonesia Pertama yang Dapat Gelar "Sir" dari Ratu Elizabeth

Minggu, 18 September 2022 | 22.30 WIB



Lensajatim.id, Surabaya - Dunia masih berduka dengan wafatnya Ratu Inggris, Elizabeth. Kini publik kembali berduka dengan wafatnya Prof Azyumardi Azra. Kedua tokoh ini ternyata punya benang merah sejarah. 


Tokoh nasional, Rizal Ramli atau RR mengungkapkan Azyumardi Azra adalah orang Indonesia pertama yang mendapat gelar "Sir" dari Ratu Elizabeth. Gelar itu merupakan sebuah kehormatan karena hanya dimiliki oleh bangsawan Inggris, atau orang luar Inggris yang mempunyai jasa luar biasa.



Prof Azyumardi Azra, Dr Todung Mulya Lubis, Dr Rizal Ramli dan Prof Din Syamsuddin berpose bareng di Boston, USA semasa mereka masih mahasiswa pasca sarjana di AS. foto : dokpri rr.


"Innallillahi wa inna ilaihi rajiun, Prof Azra wafat tak lama setelah Ratu Elizabeth. Prof Azra dapat hadiah gelar “Sir” dari Ratu Elizabeth. Itu bukan gelar sembarangan, apalagi diberikan untuk warga negara di luar Inggris. Itu bentuk pengakuan kerajaan Inggris terhadap kontribusi keilmuan Prof Azra," kata Rizal Ramli dalam keterangannya, Ahad (18/09/2022).


Penasehat Forkom Jurnalis Nahdliyin ini mengatakan, Azyumardi Azra yang adalah Ketua Dewan Pers sudah bersahabat lama dengan dirinya. Rizal mengenang almarhum sebagai sosok yang sangat sederhana dan intelektual pro demokrasi.


Rizal menambahkan, Azyumardi Azra tidak hanya di kenal di tanah air. Tapi juga di luar negeri, ketokohannya diakui dunia internasional. Ia dikenal sebagai salah satu cendekiawan muslim dari Indonesia.


"Saya dan Prof Azra berteman sejak lama. Beliau tokoh intelektual yang sangat sederhana. Bangsa ini kehilangan seorang panutan," ujar Menko Perekonomian di era Presiden Gus Dur ini.


Untuk diketahui, Prof. Dr. H. Azyumardi Azra menghembuskan napas terakhir pada Ahad, 18 September 2022. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai cendekiawan muslim.


Sejumlah jabatan pernah dipegang oleh Prof Azra, diantaranya Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia juga pernah menjadi Profesor di Universitas Melbourne, Australia. Di masa mudanya, almarhum pernah menjadi wartawan Majalah Panji Masyarakat dari 1979 hingga 1985. Diakhir hayatnya ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pers. (Red).

Bagikan:

Komentar