|
Menu Close Menu

Ratusan Nyawa Melayang dalam Tragedi Kanjuruhan, Komisi X DPR RI Desak Usut Tuntas Tanpa Toleransi

Senin, 03 Oktober 2022 | 19.09 WIB

Mohammad Haerul Amri, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi NasDem. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Surabaya- Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri mendesak agar aparat melakukan investigasi terkait kerusuhan yang menyebabkan ratusan  korban jiwa atau ratusan nyawa melayang  di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.


"Kami mendesak dilakukannya investigasi menyeluruh dan objektif. Kasus ini merupakan tragedi besar kemanusian yang sangat memilukan, bukan hanya bagi sepak bola tetapi juga bagi Bangsa Indonesia," ujar Aam, sapaan akrab Mohammad Haerul Amri, dalam keterangannya, Senin (3/10).


Menurut Legislator NasDem itu, saat ini banyak pihak yang berspekulasi mengenai siapa yang paling bertanggung jawab atas insiden tersebut. Untuk menjawab hal itu, maka perlu investigasi yang menyeluruh dengan mengumpulkan berbagai bukti yang ada.


"Karenanya pihak penyelenggara harus menjelaskan ke masyarakat kenapa kerusuhan itu bisa terjadi. Penegak hukum mengusut tuntas secara objektif dan tidak boleh ada toleransi terhadap siapapun yang mengakibatkan timbulnya kerusuhan tersebut," tegasnya.


Aam menegaskan, nantinya hasil dari investigasi bisa dijadikan bahan evaluasi agar tragedi kemanusiaan seperti ini tak terulang kembali. Untuk memulai investigasi, berbagai pihak harus disertakan.


"Libatkan semua pihak agar kasus ini menjadi terang. Siapa yang bertanggung jawab atas hilangnya ratusan nyawa," tandas Legislator NasDem dari Dapil Jawa Timur II (Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Pasuruan) itu.


Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai NasDem itu menganggap peristiwa tersebut merupakan tragedi yang sangat merugikan bagi dunia sepakbola Indonesia yang sedang berkembang maju.


Menyinggung penundaan Liga 1 selama satu pekan, menurut Aam hal itu masih belum cukup.


"Satu pekan masih kurang. Kalau bisa satu bulan ditundanya. Biar proses investigasi dan evaluasi selesai terlebih dahulu dengan terang benderang, baru digelar kembali," ujarnya.


Wakil Ketua Umum GP Ansor itu juga menyampaikan duka yang mendalam kepada para keluarga korban.


"Saya mengucapkan belasungkawa dan duka mendalam atas meninggalnya 125 orang akibat tragedi Kanjuruhan itu. Semoga korban jiwa tidak bertambah lagi dan korban yang tengah menjalani perawatan segera sembuh," ungkapnya.


Dia pun mendoakan agar para pihak yang anggota keluarganya meninggal dunia maupun mengalami luka-luka dalam tragedi tersebut bisa bersabar dan tabah menghadapi musibah itu.(RO/*)

Bagikan:

Komentar