|
Menu Close Menu

Warung Kelontong Madura Rame Lagi

Senin, 30 Januari 2023 | 22.05 WIB

Tangkap Layar Habib Ja'far saat di toko kelontong Madura 24 Jam. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Opini- Gara-gara Habib Ja'far warung kelontong Madura (kebanyakan yang membuka warung kelontong berasal dari Sumenep) viral lagi. Habib Ja'far sambil membeli kopi dan mie instan ngobrol sama penjaga warung. Dalam obrolan tersebut nampak sekali penjaga warung; gigih, cerdas,  lucu, dan arif.


Gigihnya karena warung kelontong buka 24 jam. Dijaga 2 orang (biasanya suami istri) yang bergantian selama paruh hari. Siang istri, malam suami. Mereka tak gentar meski harus bersaing dengan swalayan yang mengepung kota. Meski warung mereka kecil tapi indah. Jadi ingat buku jadul yang lupa pengarangnya, the small is beautiful.


Cerdas karena warung ditata dengan sangat rapi. Jika depan warung ada pom mini, itu sebenarnya juga strategi cerdas. Di samping untungnya jelas perbotolnya, kebutuhan penduduk kota terutama yang naik motor bejibun, dan harapannya pengendara motor akan membeli barang lain,.misalnya rokok atau minuman. Jadi pom mini seperti umpan ketika mau mancing.


Penjaga warung, khas Madura, juga lucu. Ketika habib bilang, toko baru tutup saat kiamat, justru penjaga toko bilang, kiamat tetap buka meski setengah hari, siapa tahu ada yang lapar. Juga ketika ditanya habib soal kebutuhan biologisnya karena buka 24 jam, si penjaga bilang, selalu ada trik. Dalam tantangan selalu ada peluang, kira-kira begitu. 


Terakhir, penjaga warung sangat memahami kearifan orang Madura. Ketika ditanya apa gak takut bersaing dengan swalayan? Jawabnya arif banget, "mon kakanna bilis tak kera ekakan gaje. Mon kakanna gaje tak kera ekakan bilis" (makanan semut gak mungkin dimakan gajah, sebaliknya makanan gajah gak mungkin dimakan semut). Banyak kearifan orang Madura lainnya terkait soal Rizqi, termasuk yang disebut Habib Jakfar, "Rizki ta' kera taorop" (Rizki gak mungkin ketukar). Ada lagi , "pangeran ta' kera aduum lako, tapi aduum Rizki" (Tuhan tidak memberi kerja, tapi memberi rizki"). Tentu kearifan ini tak bisa kita maknai secara harfiah. 


Terimakasih Habib Ja'far, jenengan sudah bikin konten soal warung kelontong saudara kami. Semangat untuk saudaraku para pejuang warung kelontong.


Salam


Jika pingin versi lengkapnya sila cari di YouTube

Sumber : Facebook A. Dardiri Zubairi 


Bagikan:

Komentar