|
Menu Close Menu

Dukung Warga Gersik Putih, Ulama dan Ribuan Masyarakat Istighosah dan Doa Bersama

Minggu, 28 Mei 2023 | 12.08 WIB

Istighosah dan Doa Bersama Ulama bersama Warga untuk Warga Gersik Putih, Gapura Sumenep. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id Sumenep – KH. Thaifur Ali Wafa pengasuh Pondok Pesantren Assadad, Ambunten pimpinan langsung istighosah Kubra sebagai bentuk dukungan terhadap warga khususnya Tapakerbau, Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Sumenep pada Sabtu (27/5/2028) kemaren.


Berdasarkan pantauan di lapangan, istighosah Kubra digelar sebagai bentuk dukungan terhadap warga khususnya Tapakerbau dalam menolak reklamasi laut untuk pembangunan tambak garam di kawasan Pantai Desa Gersik Putih.


Dalam istighasah itu juga dilakukan penandanganan ”Maklumat Takerbuy 2023” yang diikuti sekitar 1500 warga se Timur Daya meliputi Kecamatan Gapura, Dungkek, Batuputih, dan Batang-Batang serta Kalianget yang ditempatkan di Masjid Zainal Abidin, Kampung Tapakerbau, Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Sumenep.


Istigasah dipimpin Ulama kharismatik itu, juga dihadiri Rais Syuriah PC NU Sumenep KH Hafidzi Syarbini, Ketua PC NU Sumenep KH Panji Taufiq, KH Imam Hendriyadi, dan sejumlah Kiai NU se Timur Daya diantaranya KH Fawaid Baidlowi, KH Ali Mukafi, KH. Hatim Al-Ashom, dan KH. Syarbini.


K Sahe, dalam sambutannya di hadapan ribuan jemaah, mengungkapkan tiga bulan terakhir warga di Desanya tidak berhenti berjuang menolak rencana reklamasi. Bagi warga, 42 Hektar kawasan Pantai atau laut yang akan direklamasi untuk dibangun tambak garam sangat berarti, sebab merupakan sumber kehidupan.


”Dari sana, setiap hari warga disini mencari makan. Disana (laut), ruang hidup dan sumber penghasilan terutama ketika musim hujan. Kalau dibangun tambak, habis tidak ada lagi,” ungkapnya Sabtu (27/5/2028) kemaren.


Bahkan, lingkungan sekitar juga terancam dengan dialih fungsi menjadi tambak garam. ”Di bulan-bulan tertentu ketika air pasang, sekarang rutin dilanda banjir rob. Apalagi, ketika sudah ditambak,” imbuhnya.


Untuk itu, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada seluruh Kiai dan tokoh masyarakat yang turut hadir dan mendoakan bersama demi keselamatan lingkungan di Gersik Putih.


”Terima kasih banyak, istighasah dan doa bersama ini sangat berarti bagi kami khususnya warga Gersik Putih yang selama ini berjuang melindungi laut dari rencana reklamasi," tutupnya.


Terpisah, KH Panji Taufiq menyatakan kehadirannya sebagai pribadi dan sejumlah Kiai sebagai bentuk keprihatinannya atas kemelut reklamasi laut di Gersik Putih. Pihaknya berharap dengan digelarnya istighasah kubra ini persoalan yang melanda Gersik Putih secepatnya selesai.


”Karena kan semua ini bersaudara. Masyarakat Tapakerbau, masyarakat Gersik Putih semua ini bersaudara. Insya Allah, kalau didekati dengan rasa persaudaraan dan sehati akan selesai. Kita doakan semuanya agar selamat,” katanya.


Ditanya soal Pemkab yang terkesan tidak responsif menyikapi masalah Gersik Putih, Kiai Panji meminta kepada awak media ingatkan Pemkab Sumenep soal reklamasi Pantai Gersik Putih.


"Mungkin Pemerintah tidak dengar, mohon kawan-kawan diberi tahu ya Pemerintah. Kalau mereka tahu, Insya Allah akan turun tangan karena mereka tidak tahu saja," pungkasnya. (Zi/Red)

Bagikan:

Komentar