|
Menu Close Menu

Try Sandi Vs Mahatir Berebut Nomor Urut Caleg DPRD Jatim dari Demokrat

Jumat, 12 Mei 2023 | 15.34 WIB



Lensajatim.id, Jember- Tabuh genderang pertarungan tahapan menjelang pemilihan umum legislatif 2024 telah ditabuh. Pendaftaran caleg dari berbagai partai serta detik-detik penentuan nomor urut bakal calon anggota legistlatif pun telah masuk tahapan di internal masing-masing partai politik.


Polemik perebutan nomor urut pun terjadi pada dua kandidat calon anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Dapil V (Jember-Lumajang) dari Partai Demokrat yakni antara Try Sandi Apriana dan Mahathir Muhammad 


Keduanya adalah politisi muda potensial namun berbeda latar belakang, Try Sandi Apriana merupakan menantu dari Bupati Jember saat ini yakni Hendy Siswanto yang identik dengan hegemoni kekuasaaannya. Sementara Mahathir Muhammad adalah aktivis berlatar belakang basis pesantren yang cukup kuat, mengingat Mahathir Muhammad merupakan menantu dari Gus Halim, adik dari dari Gus Didik  (Pengasuh pondok pesantren Al Fattah) Talangsari, Jember. Pesantren Al-Fattah adalah  pesantren yang didirikan oleh KH. Dhofir Salam, kakak dari KH. Achmad Shiddiq.


Tri Sandi Apriana yang belakangan kerapkali terjerat isu kontroversial mengenai asal usul kekayaannya yang berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) 2022 mencapai Rp 41.720.309.439 (41 Milyar lebih) ini masuk kategori yang tidak wajar untuk ukuran Anggota DPRD tingkat Kabupaten dan sempat mengundang kecurigaan banyak aktivis masyarakat sipil di jember. Apalagi terbongkarnya LHKPN Try Sandy berbarengan dengan isu santer pencucian uang oknum pejabat Pajak, Rafael Alun.


Belakangan menantu Bupati Jember itu juga diduga melibatkan puluhan ASN (Aparatur Sipil Negara) Pemerintahan Kabupaten Jember untuk kepentingan kampanye-nya dengan mendompleng banyak kegiatan Pemkab Jember. Hal ini telah mendapat atensi Bawaslu Jember setelah dilaporkan oleh Jaringan Edukasi Pemilu untuk Rakyat (JEPR). Bahkan kabar terbaru sudah ada pemeriksaan oleh Bawaslu kepada Bupati dan pihak terkait lainnya.


Pangkal laporan tersebut adalah terkait kegiatan yang dilakukan Hendy Siswanto (Bupati Jember) selama bulan Ramadan, yakni Jember Berbagi. Dalam kegiatan tersebut, Hendy beserta jajaran di bawahannya melakukan kegiatan bakti sosial dengan membagikan bantuan ke masyarakat, hampir setiap hari selama bulan Ramadan. Namun dalam kegiatan resmi Pemkab itu, Hendy kerap mengajak tiga anggota keluarganya yang saat ini menjadi bakal calon legislatif (caleg) dari tiga partai yang berbeda. 


Tiga anggota keluarga Hendy yang menjadi bakal caleg dan ikut terseret dalam laporan JPER tersebut yakni Try Sandi Apriana (Ketua DPC dan bakal caleg Partai Demokrat); Muhammad Nadhif Ramadhan (bakal caleg DPR dari Partai NasDem); serta Fitrawan Yusran (bakal caleg DPRD Jember dari Partai Gerindra). Try Sandi dan Nadhif merupakan menantu Hendy, sedangkan Fitrawan merupakan menantu keponakan. 


Hingga saat ini kasus tersebut telah diproses oleh Bawaslu Jember dengan memanggil para pihak terkait termasuk puluhan ASN yang diduga dilibatkan dalam kampanye keponakan serta menantu Bupati tersebut. 


Di lain sisi, Mahathir Muhammad yang berlatar mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Organisasi Sayap Kemahasiswaan yang kental dengan tradisi Nahdlatul Ulama. Mahathir merupakan bagian dari PB PMII Era Aminudin Ma'ruf yang saat ini menjadi orang terdekat Presiden Jokowi sebagai Stafsus Milenial. Saat ini Mahathir aktif sebagai Wakil Bendahara PW GP Ansor Jawa Timur. Mahathir Muhammad juga merintis karier politiknya dari nol dimulai dengan berbagai kegiatan pendampingan advokasi sedari muda, menginisiasi beberapa organisasi sosial dengan orientasi perbaikan sosial/ekonomi/politik jangka panjang. Saat ini Mahathir muhammad juga berstatus sebagai staf khusus Wakil Gubernur Jawa Timur yang juga merupakan Ketua DPD Demokrat Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. 


Menariknya dua wajah politisi muda ini memiliki latar belakang berbeda, Try Sandi Apriana adalah perwakilan dari kedaton megah yang akan menancapkan dinasti politiknya yakni dinasti politik keluarga Hendy Siswanto. Kontras dengan Mahathir Muhammad,  anak muda dengan latar belakang dunia aktivis dan dunia pesantren, aktif mengusung ide-ide pembaharuan dan ide-ide perbaikan untuk Jember-Lumajang serta meneruskan perjuangan legacy dari tradisi perjuangan pesantren.


Di perhelatan Pilkada Jember, keduanya juga menjadi tim inti dari pasangan Hendy - Gus Firjaun.


Try Sandi identik sebagai tim Hendy Siswanto sedang Mahathir Muhammad adalah tim inti dari Gus Firjaun, satu gerbong dengan Gus Saif dan Gus Baikun. 


Kini keduanya maju dari partai yang sama yakni partai Demokrat dan daerah pemilihan yang sama yakni Dapil V Jatim (Jember dan Lumajang). 


Nomor urut 1 telah dikantongi oleh sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Reno Zulkarnaen yang sekaligus calon incumbent DPRD Jatim Dapil V Jember-Lumajang. 


Maka nomer urut berikutnya yakni nomor urut 2 akan diperebutkan oleh dua politisi muda antara Try Sandi Apriana dan Mahathir Muhammad 


Menarik untuk terus memantau rivalitas antara dua politisi muda Potensial ini. Sementara Try Sandi Apriana menggunakan power mertuanya dengan menunggangi ASN (Aparatur Sipil Negara) sebagai bagian dari tim pemenangan. Di lain sisi Mahathir Muhammad dikelilingi oleh relawan-relawan muda, aktivis-aktivis muda, serta jejaring santri tempat dimana ia berproses dan dibesarkan.


Bahkan kabar terbaru saat artikel ini ditulis, tersiar kabar nomor urut 2 diperoleh Mahathir Muhammad, sedangkan Try Sandi Apriana akhirnya mencabut berkas dan memilih mendaftar caleg DPRD tingkat II dari partai Demokrat, Dapil 1 Jember. (Tim)

Bagikan:

Komentar