|
Menu Close Menu

Profil Cak Wawan, Aktivis PMII Jadi Bacaleg DPRD Sumenep dari Partai Hanura

Senin, 05 Juni 2023 | 16.59 WIB

Cak Wawan merupakan salah satu sosok Bacaleg millenial yang diusung Dewan Pimpinan Cabang  (DPC) Hanura Kabupaten Sumenep, untuk ikut bertarung di kontestasi perebutan 50 kursi anggota DPRD periode 2024-2029. (Dok/Istimewa).


Lensajatim.id Sumenep – Pada Pemilahan Legislatif (Pileg) tahun 2024 mendatang, bakal diwarnai hadirnya Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) milenial. Tidak hanya muda, para Bacaleg milenial ini menawarkan banyak hal baru untuk kemajuan perpolitikan di Sumenep.


Sala satu Bacaleg muda yang berasal dari Dapil V (Batuputih, Manding, dan Dasuk) adalah Wawan atau yang akrab disapa Cak Wawan. Diketahui, ia ikut berkontestasi di bursa Pemilihan Legislatif (Pileg) tingkat Kabupaten Sumenep 2024 mendatang.


Cak Wawan merupakan salah satu sosok Bacaleg millenial yang diusung Dewan Pimpinan Cabang  (DPC) Hanura Kabupaten Sumenep, untuk ikut bertarung di kontestasi perebutan 50 kursi anggota DPRD periode 2024-2029.


Diketahui sebelumnya, Dapil 5 yang meliputi Kecamatan Manding, Dasuk, Batuputih, dengan alokasi 5 kursi DPRD merupakan Dapil baru yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU-RI) pada tanggal 6 Januari 2023 kemaren.


Kepada media ini, Cak Wawan mengatakan bahwa memiliki keyakinan atas dirinya maju di bursa pemilihan anggota legislatif Kabupaten Sumenep periode 2024 mendatang itu, didasari untuk lebih memperjuangkan hak-hak masyarakat yang berada di dapil V.


Diketahui, Wawan merupakan sosok pria pekerja keras dan sederhana yang lahir di Desa Tambuko, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep dari pasangan suami istri yang berprofesi sebagai petani di desa tersebut.


Lahir sebagai anak petani, tak menjadi halangan Wawan menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi, tepatnya di Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep. Kemudian, ia mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada tahun 2018.


"Meskipun Bapak Ibu saya seorang petani yang sehari-hari bergelut di sawah, tapi saya dididik untuk menjadi orang memiliki cita-cita yang tinggi," saat diwawancarai media ini, Senin (05/06/2023).


Tak hanya mendapatkan gelar, selama kuliah di perguruan tinggi swasta di bawah naungan Yayasan Arya Wiraraja Sumenep itu aktif di berbagai organisasi intra maupun ektra kampus untuk melatih jiwa organisasi dan memiliki kedisiplinan yang tinggi.


Di intra kampus, sempat menjabat sebagai Ketua Resimen Mahasiswa (Menwa) Unija Sumenep. Sedangkan di ekstra kampus, ia memilih Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) hingga menjabat sebagai Pengurus Kooordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur.


"Memilih PMII merupakan pesan  Kiai Muzakki Zain (Ketua Yayasan Nurul Huda Al-Muttahedah Bragung Sumenep) supaya saat kuliah mengikuti organisasi yang nyambung sanadnya dengan  Nahdlatul Ulama," kenang Wawan saat sebelum berangkat kuliah.


Selanjutnya, Wawan menikah dengan Nurhayati, seorang wanita yang dikenal sejak duduk di bangku kuliah. Nurhayati merupakan perempuan kelahiran Desa Tengedan, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep. 


"Bersama Nurhayati inilah, saya berani pindah domisili untuk membangun rumah tangga dan menetap di Desa Tengedan, Kecamatan Batuputih," ujarnya.


Di Batuputih, Cak Wawan bersama istri tercinta berwirausaha dengan jualan pentol tahu dan bakso di samping rumahnya, bahkan sesekali keliling. Dari hasil penjualan bakso ini, dirinya memberanikan diri bikin CV yang bergerak di bidang pengadaan dan jasa konstruksi.


"Berbekal jejaring saat menjadi mahasiswa, saya membantu membangun infrastruktur di Kecamatan Batuputih, Manding, dan Dasuk melalui CV Putra Payudan Group," ujarnya.


Sukses di bidang konstruksi, Wawan mencoba keberuntungan di dunia pertokoan dengan nama Fhey Mart Group yang bergerak di bidang toko kelontong. Hingga saat ini, toko kelontong yang sudah tersedia ada di kota besar, seperti Surabaya, Gersik, dan Sidoarjo.


"Dari usaha yang saya geluti sejak bertahun-tahun lamanya, akhirnya oleh sejumlah pemuda dan tokoh masyarakat di Kecamatan Batuputih, Manding, dan Dasuk didorong untuk maju sebagai Bacaleg DPRD Kabupaten Sumenep Dapil V," katanya penuh optimis.


Baginya, pencalegannya itu agar bisa  lebih konkret dalam memperjuangkan  harapan masyarakat di Dapil V secara sistem, sehingga aspirasinya terakomodir melalui anggota legislatif di gedung DPRD Kabupaten Sumenep mendatang.


“Untuk di Dapil 5 sendiri, jika saya terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Sumenep melalui partai Hanura ini, saya akan fokus pada infrastruktur, pendidikan, dan perluasan lapangan kerja,” tukasnya. (Zi)

Bagikan:

Komentar