|
Menu Close Menu

Refleksi Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tengah Pencarian Calon Pemimpin di Negeri Ini

Rabu, 27 September 2023 | 19.33 WIB



Oleh: Akh. Toharudin, S.H.I (*)


Lensajatim.id, Opini- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini jatuh pada hari Kamis tanggal 28 September 2023. Setiap tahunnya tepat di tanggal 12 Robiul Awal ditetapkan sebagai libur nasional. Peringatan maulid Nabi merupakan hari besar keagamaan umat muslim, tidak hanya di Indonesia, namun di seluruh wilayah di Dunia.


Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah kepergian Nabi Muhammad SAW. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, sekaligus sebagai pengingat keteladanan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW.


Pada momen ini, berbagai daerah di Indonesia melangsungkan perayaan maulid Nabi ini sesuai dengan kebiasaan dan adat daerah masing-masing, seperti tradisi _Sekaten_ di Yogyakarta, tradisi _Panjang Jimat_ di Cirebon, tradisi _Bunga Lado_ di Padang, tradisi _endog-endog’an_ di Kabupaten Banyuwangi dan lain-lainnya.  


Seluruh kegiatan tersebut tentu sebagai wujud rasa syukur serta kegembiraan umat Islam atas kelahiran Nabi Muhammad saw ke dunia ini. Tentu harapannya perayaan maulid Nabi Muhammad SAW tidak hanya sekedar seremonial ataupun perayaan semata, melainkan terdapat *nilai yang sangat penting* di dalamnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata : Rasulullah SAW bersabda : _“Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”._ (HR: Ahmad dan Al-Hakim). Hal ini mengingatkan kita bahwa Nabi Muhammad memiliki akhlak yang sangat terpuji, dengan adanya peringatan maulid Nabi menjadikan refleksi bagi kita sebagai pengingat hal tersebut. 


Sifat terpuji yang dapat diambil untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya terkait 4 sifat terpuji yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW yakni: shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah. 


*Shiddiq* memiliki arti jujur. Sikap ini adalah sebuah sikap esensial yang harus dimiliki oleh setiap orang, mengapa demikian? Karena kejujuran merupakan sebuah modal utama untuk dapat percaya satu sama lain. Kejujuran adalan _soft skill_ yang harus dimiliki setiap individu. Dengan modal kejujuran, seseorang memiliki _value_ lebih.


Kedua adalah *amanah* yang berarti dapat dipercaya. Selain memiliki sifat jujur, seseorang harus berusaha agar dirinya dapat dipercaya dalam mengemban suatu tugas. Sifat amanah yang dimaksud adalah melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab. 


Ketiga, *tabligh* yang berarti menyampaikan. Seseorang harus dapat menyampaikan amanah yang diberikan kepada orang yang berhak menerima amanah tersebut. Terakhir, *fathonah* yang berarti cerdas. Cerdas bukan berarti terkait pembelajaran akademik saja, tetapi juga tentang cara seseorang untuk dapat memanfaatkan peluang yang ada di dalam hidupnya, atau terkait mencari solusi yang tepat terhadap sebuah masalah yang sedang dihadapinya.


Apabila 4 (empat) sifat terpuji tersebut dimiliki setiap individu, dipastikan hidupnya akan aman dan selamat. Karena sifat terpuji tersebut mencerminkan sifat yang benar menurut agama, benar menurut norma sosial, dan benar menurut norma hukum. Refleksi dari sifat terpuji Nabi Mumahammad SAW adalah sifat yang juga *harus dimiliki oleh calon-calon pemimpin di Negeri ini*. Mengingat tahun depan Indonesia mempunyai hajat besar yaitu menjaring dan menyeleksi para pemimpin yang tentunya sifat-sifat terpuji yang dimiliki Nabi Muhammad SAW.  


Akhir kata, selamat merayakan hari lahir Nabi Agung Muhammad SAW. Jadikan sifat terpuji Nabi menjadi gaya hidup kita dimana saja dan kapan saja. 


(*) Penulis adalah pegiat sekaligus penggagas gerakan _Ngereng Maos Al-Qur'an_

Bagikan:

Komentar