|
Menu Close Menu

9 Lembaga Survei Sebut Tidak Ada Kecurangan di Pilpres 2024

Selasa, 20 Februari 2024 | 14.50 WIB

Konferensi Pers Konsorsium Lembaga Survei Indonesia (KLSI) terkait pelaksanaan Pilpres 2024. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Jakarta - Konsorsium Lembaga Survei Indonesia (KLSI), menggelar konferensi pers terkait hasil pemilu 2024. Mereka, menegaskan bahwa tidak terjadi kecurangan saat pemungutan hingga penghitungan suara.


Ketua Konsorsium Lembaga Survei Indonesia (KLSI), Arief Poyuono menegaskan bahwa pilpres 2024 tidak ada kecurangan dan sudah sesuai dengan hasil penelitian dari 9 lembaga survei dalam konsorsium. 


"Kita mengadakan konferensi pers Lembaga survei hari ini ingin menyampaikan bahwa pilpres 2024 tidak ada kecurangan dan sudah sesuai dengan hasil penelitian dari 9 lembaga survei dalam konsorsium," kata Arief Poyuono dalam jumpa persnya, Senin (19/2/2024).


Hadir dalam konferensi pers Direktur Executive LPMM, Direktur Executive TBRC, Direktur Executive DSI, Koordinator Survei LKPI, Direktur Executive INES, Direktur Executive LSI, Direktur Executive PSI, Kordinator Lapangan CNN.


Berikut  hasil Penelitian dari 9 Lembaga Survei : 


- Indonesia Network Election Survey (INES) Hasil Survey Prabowo-Gibran : 58.1 %

- Timur Barat Research Center (TBRC) Hasil Survei Prabowo-Gibran : 51.4 %

- Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) Hasil Survei Prabowo-Gibran : 52.7 %

- Panel Survei Indonesia (PSI) Hasil Survei Prabowo-Gibran : 53.3 %

- Citra Network Nasional (CNN) Hasil Survei Prabowo-Gibran : 54.1 %

- Laboratorium Suara Indonesia (LSI) Hasil Survei Prabowo-Gibran : 57.6 %

- Dinamika Survei Indonesia (DSI) Hasil Survei Prabowo-Gibran : 52.1%

- Indonesia Development Monitoring (IDM) Hasil Survei Prabowo-Gibran : 57,1%

- Lembaga Penelitian Masyarakat Milenial (LPMM) Hasil Survei Prabowo-Gibran : 55,7%


Arief Poyuono menegaskan, melihat  trend itu terus menaik.


"Kalau di lihat hasil pilpres sekarang kami menyatakan tidak ada kecurangan karena memang hasil penelitian kami angka tidak berbeda jauh dari hasil Quick-count dan hasil resmi dari KPU kami yakin juga tidak akan berbeda jauh, mungkin hanya selisih di margin error saja. Dan hasil dari 9 lembaga survei menyatakan Prabowo-Gibran Menang 1 Putaran.Jadi kami menginformasikan kepada masyarakat agar tidak termakan berita-berita hoax atau yang meresahkan. Mari sama - sama kita tunggu hasil resmi dari KPU," ungkapnya.


Dalam kesempatan yang sama Direktur  Executive LPMM yang juga sebagai sekjen Konsorsium, Alamsyah Wijaya  menjelaskan soal dana dalam melakukan survei pihak Lembaga Penelitian Masyarakat Milenial (LPMM)  mendapatkan dana lewat iuran teman-teman  LPMM di daerah, tanpa mendapat  suntikan modal dari pihak manapun.


"Jadi untuk dana dalam melakukan survei LPMM dilakukan secara mandiri tanpa ada pendana lain," kata Alamsyah.


Direktur Executive  Indonesia Network Election Survey (INES), Andri Gunawan mengaku bahwa Ines mendapatkan dana dari Amerika Serikat (AS).


"Ya untuk survei kami (INES) mendapat dana dari  Amerika Serikat, " kata Andri 


Dia juga menyampaikan bahwa INES merupakan lembaga paling akurat yang memprediksi Prabowo Gibran menang satu putaran dengan 58,1 persen.


Dalam keterangan itu juga disampaikan bahwa Laboratorium Suara Indonesia(LSI)  didanai dari Eropa, sedangkan lembaga TBRC oleh Singapore dan PSI dari Crawd Funding masyarakat.


Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Mulawarman (Unmul) Kaltim, Budiman mengatakan bahwa hasil survei dari 9 lembaga survei tidak bisa disebut melakukan kecurangan dalam pilpres 2024. Pasalnya survei yang dilakukan berdasarkan data di lapangan dan sampel.


"Kalau 9 lembaga survei ada kecurangan soal pilpres 2024 tidak mungkin karena lembaga survei melakukan survei sesuai data di lapangan dan sampel yang jelas," kata Budiman kepada awak media, Selasa (20/2/2024).


Budiman menilai bahwa pihak paslon yang tidak terima terkait hasil quit count dan hasil survei soal kemenangan tidak bisa serta merta menyalahkan lembaga survei yang menuding adanya kecurangan pilpres 2024.


"Pihak paslon yang tidak terima terkait hasil quit count dan hasil survei soal kemenangan tidak bisa serta merta menyalahkan lembaga survei yang menuding adanya kecurangan pilpres 2024," ujarnya.


Menurut dia terkait penghitungan survei yang mengunggulkan salah satu paslon tidak bisa dibenarkan kalau hasil itu adalah kecurangan.Pasalnya hasil survei tidak sama dengan hasil KPU.


"Apapun  hasil survei soal pilpres 2024, semua keputusannya ada ditangan KPU," tegasnya. (Red)

Bagikan:

Komentar