Resepsi Perayaan Harlah PMII ke 64. (Dok/Istimewa ). |
Lensajatim.id Surabaya – Gelombang konflik Geopolitik Dunia hingga benturan eskalasi perang yang semakin meluas. Perang yang telah berlangsung selama dua tahun antara Rusia-Ukraina, ekspansi kejahatan perang israel kepada palestina, hingga ketegangan antara Iran-Israel kian tak terbendung
Ancaman Potensi Perang dunia ke 3 yang tak terelakkan ini mengundang perhatian Khusus bagi Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jawa Timur (PKC PMII Jatim) dalam memperingati harlah ke 64 Tahun PMII
"Momentum Harlah 64 tahun PMII ini harus menjadi refleksi besar di tengah carut marut politik global yang merupakan ancaman besar bagi integrasi bangsa-bangsa, PMII hari ini telah menjadi organisasi kepemudaan Dunia bukan lagi terbatas di indonesia saja. Maka sudah seharusnya PB PMII sebagai tampuk kepemimpinan tertinggi mengambil peran guna menjembatani inisiatif perdamaian global melalui organisasi pemuda lintas dunia" ucap Baijuri M.E. ketua PMII Jawa timur kepada awak media, Sabtu (27/04/2024).
Sebagaimana diketahui PB (Pengurus Besar) PMII di era kepemimpinan Abdullah Syukri telah memiliki PCI (Pengurus Cabang Istimewa) diberbagai negara diantaranya ialah : Jerman, Maroko, Korea selatan, dan Turki. Hal ini merupakan aset istimewa apabila menjadi wasilah perdamaian dunia
" PMII memiliki jaringan cabang di luar negeri, dan juga mas Abe (panggilan akrab Abdullah Syukri) pernah menjadi perwakilan pemuda muslim sekaligus pemuda indonesia dalam konferensi Abrahamic Circles Project yang diinisiasi bapak Dino Patti djalal (mantan duta besar indonesia untuk Amerika Serikat) ini adalah aset besar jika menjadi trigger perdamaian lintas bangsa. Sebagai ikhtiar mencegah konflik di generasi yang akan datang" Tambah Ketua PMII Jatim
Terakhir Baijuri M.E. mengajak agar setiap kader PMII di level manapun dari Rayon, Komisariat, cabang, Koordinator Cabang, hingga Pengurus Besar menjadi agen perdamaian dalam sirkelnya masing-masing. Hal ini meneladani dan melanjutkan spirit Gus Dur yang dikenal sebagai bapak bangsa karna merangkul setiap Suku, Agama, Ras, dan antar golongan manapun
" Kita meneladani Gus Dur, Menjadi perekat bagi setiap golongan, setiap ras, setiap agama, setiap suku. Kader PMII di segala level baik di kampus maupun di masyarakat haruslah menjadi inisiator perdamaian, inisiator kerukunan, dan inisiator pencegah konflik. Karna apabila generasi muda telah tertanam komitmen perdamaian maka niscaya benih-benih konflik akan dapat ditanggulangi sedari dini. inilah yang menjadi harapan kita dalam Hari lahir PMII ke 64, serta tak lupa do'a kami haturkan untuk saudara-saudara kami di palestina semoga ada titik terang menuju keadilan yang lebih baik" tutupnya. (Zi)
Komentar