|
Menu Close Menu

Gandeng Pengurus NU, G25 Indonesia Berikan Bantuan Kebutuhan Pokok Untuk 4 Lansia Kurang Mampu di Pakong Pamekasan

Senin, 06 Mei 2024 | 08.20 WIB

Tim G25 Indonesia bersama MWCNU Pakong saat memberikan bantuan kepada Mbah Ni'ah. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Pamekasan- Semangat tim relawan dari Yayasan Gerakan Dualima Indonesia atau G25 Indonesia Cabang Pamekasan patut mendapatkan acungan jempol. 

Sudani saat menerima bantuan dari G25 Indonesia. (Dok/Istimewa).

Betapa tidak, meski baru beberapa bulan, mereka terus bergerak menyisir kampung-kampung di beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi. Kali ini,  bekerja sama dengan Pengurus MWCNU Kecamatan Pakong Pamekasan, G25 Indonesia memberikan bantuan kepada 4 orang lansia.

Surya bersama Istri saat menerima bantuan dari G25 Indonesia. (Dok/Istimewa).

Afifuddin, Ketua G25 Indonesia Cabang Pamekasan menjelaskan, di Kecamatan Pakong, pihaknya mendapat rekomendasi calon pemetik manfaat dari MWCNU Pakong, yang ketuanya adalah Zainul Waqud. Setelah itu, bersama MWCNU Pakong timnya melakukan survei secara bersama-sama dan sekitar satu Minggu dari survei pihaknya memutuskan untuk memberikan bantuan tepatnya pada hari Minggu 05/05/2024. 

Halima saat menerima bantuan dari G25 Indonesia. (Dok/Istimewa).

" Pemetik manfaatnya semuanya sudah lanjut usia (lansia) yang tidak bisa produktif untuk usaha makanya bantuan yang kami berikan Special Social Charity (bantuan berupa sembako dan kebutuhan pokok lainnya)," jelas Afif, Senin (06/05/2024).


Afif lalu merinci keempat lansia tersebut adalah, 1. Ni'ah (67) tahun,  warga Dusun Brumbung, Desa Bicorong Kecamatan Pakong Pamekasan yang hidup sebatangkara, 2. Sudani (68) tahun, warga Dusun Duko, Desa Klompang Timur, Pakong Pamekasan, hidup sendirian karena ditinggal mati suaminya. 


Kemudian berikutnya, 3. Surya (59) tahun, warga Dusun Pemyeleh, Desa Klompang Timur, Pakong Pamekasan, merupakan saumi istri yang sempat memiliki dua anak tapi meninggal semua serta tinggal di rumah terbuat dari bambu. Dan yang terakhir, 4. Halima (61) tahun, warga Dusun Laras, Desa Bejeng, Pakong Pamekasan, hidup sebatangkara karena ditinggal mati suaminya dan tidak memiliki keturunan.


" Semuanya kita bantu dengan dibelikan kebutuhan pokok seperti beras, minyak, ada juga bantal dan kebutuhan dapur lainnya," papar Afif. 


Kalau dinominalkan, bantuan yang diberikan total hampir 3 juta atau Rp. 2.956.236,-, dengan rincian, Ni'ah Rp. 618.909,-, Sudani Rp. 599.609, Surya Rp. 1.068.309,-, dan Halima Rp. 669.409,-. 


" Semoga bantuan yang kami berikan bisa meringankan beban hidup beliau. Dan Insyaallah kami bersama relawan G25 Indonesia di Pamekasan akan Istiqomah untuk menyalurkan bantuan sesuai dengan program yang ada di G25 Indonesia," ungkap Afif. 


" Kita ingin berbuat nyata membantu masyarakat kurang mampu sesuai dengan tagline G25 Indonesia yaitu Memberikan Hati Membangun Kemandirian Sejati ," pungkas Afif. (Had)

Bagikan:

Komentar