|
Menu Close Menu

Kasus Pencurian di Sumenep Belum Terungkap, Keluarga Korban Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku

Minggu, 19 Mei 2024 | 11.54 WIB

Ilustrasi. (News.republika.co.id). 

Lensajatim.id Sumenep – Warga Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur kembali dihebohkan dengan dugaan kasus pencurian di Desa Bragung, Kecamatan Guluk-guluk, Sumenep, Madura, pada Minggu (12/05/2024) kemaren.


Diketahui, kasus yang menimpa Rummanah (56) warga dusun Angsanah itu, hingga saat ini belum terungkap. Meskipun, oejadian tersebut telah dilaporkan pada 12 Mei dengan bukti laporan LP/B/5V/2024/SPKT/POLSEK GULUK-GULUK/POLRES SUMENEP/POLDA JAWA TIMUR.


Berdasarkan penerbitan laporan kepolisian, kejadian bermula saat korban sedang tidur di depan TV ruang tengah. Rummanah kaget dan bergegas bangun karena melihat dua orang tak dikenal keluar dari kamar rumahnya.


Melihat Rummanah terbangun, salah satu dari orang tak dikenal tersebut menindih tubuh korban dan menekan mulut sambil memukul berkali-kali wajah korban.


Tak hanya itu, mulut korban ditutup Lakban, tangan dan kakinya diikat kerudung. Lalu kalung emas yang dikenakan korban ditarik, kepala korban ditekan menggunakan bantal dan selimut kemudian ditutup menggunakan karpet.


Selanjutnya, dua perampok tersebut mencari kunci lemari dan mengacak-acak tempat penyimpanan perhiasan serta uang. Korban saat itu hanya diam karena ketakutan.


Sekitar 30 menit, dua rampok itu pergi. Korban berusaha melepaskan diri satu persatu ikatan yang menempel ditubunya


Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian materil Rp3,4 juta, luka lebam pada bagian muka dan bibir.


Menanggapi kejadian tersebut, Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti S mengatakan bahwa kejadian tersebut masih melakukan lidik. 


“Mudah-mudahan segera tertangkap,” katanya saat dikonfirmasi oleh sejumlah awak media pada Sabtu (18/05/2024) kemarin.


Sementara itu, anak korban, Dr. Faizi meminta agar pelaku pencurian dengan motif kekerasan yang mengarah pada pembunuhan ini segera ditangkap oleh pihak berwajib dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. 


"Mengingat, barang bukti sudah cukup berdasarkan hasil olah TKP dan identifikasi sidik jari pihak berwajib," katanya menjelaskan.


Lebih lanjut, Dosen UPN Veteran Jakarta sekaligus Penggerak Anti Terorisme dan Radikalisme itu menegaskan, siapapun pelakunya harus ditangkap. Sebab ini sudah mengarah pada kriminal dan pembunuhan.


“Saya sebagai anak korban bertekad untuk mengusut kasus ini secara tuntas dan terungkap pelakunya,” pungkasnya. (Zi)

Bagikan:

Komentar