|
Menu Close Menu

Warga Curhat Ekonomi Sulit hingga Pungutan di Sekolah ke Anggota DPRD Jatim dari PKS

Rabu, 20 November 2024 | 15.28 WIB

 

H. Puguh Wiji Pamungkas, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PKS saat reses. (Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Malang- Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PKS, H. Puguh Wiji Pamungkas menggelar reses I tahun 2024 di BPU Ngajum, Kabupaten Malang, pada Selasa (19/11/2024). 


Dalam forum yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dari kecamatan Ngajum, Wonosari dan Pakisaji, politisi yang akrab disapa dokter Puguh ini menyampaikan bahwa dirinya benar-benar memanfaatkan momen itu untuk menyerap aspirasi secara langsung dari masyarakat atau mendengar curhat masyarakat. 

Reses H. Puguh Wiji Pamungkas, Anggota DPRD Jatim Dapil Malang Raya. (Dok/Istimewa).

Para peserta juga berbondong-bondong menyampaikan aspirasinya secara langsung. 


Kasrodin salah seorang warga Kecamatan Ngajum yang juga pegiat industri olahan tape singkong ini menyampaikan curhatannya agar pemerintah memberikan solusi atas kondisi ekonomi masyarakat yang semakin hari semakin tidak mudah.


Aspirasi lainnya datang dari Darwati warga lainnya yang  juga menyampaikan aspirasinya terkait adanya pungutan di sekolah-sekolah dengan dalih uang gedung dan uang komite.


Tidak cukup sampai disitu, aspirasi lainnya juga disampaikan oleh oleh Sudarto salah seorang warga banjarsari kec ngajum, ia membandingkan kondisi infrastruktur yang baru dibangun saat ini dengan yang dibangun di era 1980-an. Menurutnya, banyak infrastruktur masa kini cepat mengalami kerusakan, berbeda dengan bangunan yang dibangun puluhan tahun lalu yang masih kokoh hingga sekarang.


“Infrastruktur yang dibangun di tahun-tahun belakangan ini terasa kurang kokoh. Lihat saja jalan-jalan atau fasilitas umum di sekitar sini, belum lama diperbaiki sudah rusak lagi. Tidak seperti bangunan era 1980-an yang masih kuat dan awet hingga sekarang,” keluh Sudarto.


Merespon itu semua, dokter Puguh memuji berbagai masukan dari masyarakat, tidak hanya itu, dirinya juga berjanji akan memperjuangkan dan menyampaikan hal tersebut kepada pihak terkait, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan dan perencanaan yang matang dalam setiap proyek pembangunan.


“Saya mendengar dan memahami kekhawatiran warga terkait kualitas infrastruktur. Memang, kita perlu memastikan bahwa pembangunan dilakukan dengan kualitas material dan pengerjaan yang terbaik, sehingga bisa bertahan lebih lama dan bermanfaat maksimal bagi masyarakat,” ucapnya.


dokter Puguh menambahkan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam mengawal proyek pembangunan. “Warga juga harus aktif mengawasi proses pembangunan. Jika ada yang tidak sesuai, segera laporkan ke pemerintah desa atau pihak berwenang, agar bisa segera ditindaklanjuti,” tambahnya. (Had)

Bagikan:

Komentar