![]() |
PC PMII Banyuwangi saat takziah ke rumah korban pemerkosaan di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur. (Dok/Istimewa). |
Aparat Penegak Hukum (APH) Kabupaten Banyuwangi masih belum bisa menemukan siapa dibalik pelaku yang telah merengut nyawa gadis kecil yang masih duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah (MI) tersebut.
Sebelumnya korban ditemukan di kebun sengon tidak jauh dari rumahnya pada Rabu (13/11/2024). Korban ditemukan dalam keadaan masih pakai seragam sekolah tanpa memakai celana. Di sekitar TKP juga kancing baju korban ditemukan berceceran.
Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega mengatakan saat dilakukannya pemeriksaan awal, tubuh korban ditemukan beberapa luka bekas penganiayaan.
“Ada luka memar pada kepala bagian belakang kepala dan keluar darah pada hidung korban” Ujar Andrew, sebagaimana ditulis Detik.com.
Kini, sudah 100 hari lebih kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang menimpa gadis kecil tersebut masih belum kunjung mendapatkan keadilan.
Keluarga korban, kerabat korban dan publik masih terus menunggu dan mengawal hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum.
Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Banyuwangi (PMII) Kabupaten Banyuwangi, M.Hadad Alwi Nasyafiallah, menyayangkan proses pemeriksaan yang dilakukan APH memakan waktu cukup waktu lama dan korban masih belum mendapatkan keadilan, Minggu (23/02/2025).
“Kami menyayangkan kepada aparat penegak hukum yang masih belum bisa menemukan siapa sosok dibalik pelaku pembunuhan dan pemerkosaan Siswi MI di kalibaru, sudah 100 hari lebih, namun, aparat masih belum ada kejelasan,” Ucap Nasa.
Nasa juga mendesak kepada aparat penegak hukum dan pemerintah daerah kabupaten Banyuwangi untuk terus melakukan upaya-upaya untuk segera menangkap pelaku dan memberikan keadilan untuk korban.
“Kami mendesak kepada aparat penegak hukum (kepolisian) dan pemerintah daerah untuk mengatasi secara serius dan segera menangkap pelaku serta memberikan keadilan dengan seadil-adilnya”, Pungkas Nasa. (Hk)
Komentar