![]() |
H. Abdussalam, Wabendum PP GP Ansor saat menjadi pemateri dalam acara PKD GP Ansor Kecamatan Blega Bangkalan. (Dok/Istimewa). |
Hadir dalam pembukaan PKD ini, Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Pimpinan Pusat (PP) Ansor, H. Abdussalam. Dalam sambutannya, ia mengingatkan para kader untuk selalu waspada terhadap gerakan kelompok radikal seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan organisasi terlarang lainnya yang berupaya merongrong keutuhan bangsa.
"Ansor harus menjadi garda terdepan dalam menjaga NKRI dan membendung paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila serta ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah," tegasnya.
Menurut Abdussalam, kebangkitan kelompok-kelompok tersebut sering kali beroperasi dengan strategi baru, termasuk melalui media sosial dan penyusupan ke berbagai komunitas. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh kader Ansor untuk memperkuat pemahaman keislaman yang moderat serta aktif dalam mendakwahkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Menariknya, PKD kali ini juga diikuti oleh beberapa kepala desa dari Kecamatan Blega. Kehadiran para kepala desa menunjukkan sinergi yang kuat antara GP Ansor dan pemerintah desa dalam membangun masyarakat yang religius dan berdaya. Para kepala desa yang hadir pun menyampaikan apresiasi mereka terhadap peran Ansor dalam menjaga stabilitas sosial dan membangun kepemimpinan muda yang berintegritas.
Selama tiga hari, peserta akan mendapatkan materi tentang kepemimpinan, keorganisasian, ke-NU-an, wawasan kebangsaan, serta strategi menangkal ideologi radikal. PKD ini bertujuan untuk mencetak kader-kader yang tidak hanya memiliki kapasitas kepemimpinan, tetapi juga mampu menghadapi tantangan zaman, termasuk ancaman dari kelompok-kelompok yang bertentangan dengan nilai kebangsaan.
Dengan berbagai materi dan wawasan yang diberikan, PKD Ansor Blega diharapkan mampu memperkuat barisan kader yang setia kepada NKRI dan siap berkontribusi dalam menjaga keutuhan bangsa. Ansor akan terus berperan aktif dalam melawan paham radikal dan memastikan nilai-nilai Islam yang moderat tetap menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Fiq).
Komentar