|
Menu Close Menu

Anggota Komisi VIII DPR RI Minta Pemerintah Tanggap Ancaman Teror Psikologis terhadap Jemaah Haji

Kamis, 26 Juni 2025 | 19.33 WIB

Ning Dini, Anggota Komisi VIII DPR RI.(Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Jakarta – Dua insiden teror bom terhadap pesawat Saudi Arabian Airlines yang mengangkut jemaah haji Indonesia mendapat sorotan serius dari Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai NasDem, Dini Rahmania. Ia menyebut ancaman tersebut sebagai bentuk teror psikologis yang patut menjadi alarm bagi pemerintah.


“Meskipun sudah dipastikan sebagai hoaks, ancaman itu tetap merupakan bentuk teror psikologis serius yang bisa mengganggu mental jemaah, mengancam keselamatan penerbangan, dan menimbulkan keresahan nasional,” ujar politisi perempuan yang akrab disapa Ning Dini, Rabu (25/6/2025).


Peristiwa pertama terjadi pada Selasa (17/6), ketika pesawat rute Jeddah-Jakarta melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, usai menerima ancaman bom. Sebanyak 442 jemaah haji berada di dalam pesawat tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, pesawat dinyatakan steril dari bahan peledak.


Insiden serupa kembali terjadi pada Sabtu (21/6) pada pesawat rute Muscat-Surabaya yang juga terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu karena ancaman serupa. Lagi-lagi, hasil pemeriksaan menyatakan tidak ditemukan benda mencurigakan dan ancaman tersebut hanya hoaks.


Ning Dini mengapresiasi langkah cepat aparat, mulai dari Polda Sumut, Tim Jihandak Brimob, hingga TNI dalam menangani kejadian tersebut. Namun demikian, ia menekankan bahwa kejadian ini harus menjadi peringatan keras bagi seluruh pemangku kebijakan.


“Peristiwa ini harus menjadi alarm keras agar sistem keamanan penerbangan, khususnya untuk kloter haji, ditingkatkan secara menyeluruh,” tegasnya.


Politisi NasDem itu juga merekomendasikan penambahan prosedur standar operasional (SOP) pemeriksaan keamanan penerbangan secara berkala, termasuk deteksi dini terhadap potensi ancaman bom di seluruh embarkasi haji Indonesia.


Tak hanya itu, Ning Dini mendorong Kementerian Agama RI agar segera menyiapkan saluran informasi resmi seperti call center, posko informasi, dan WhatsApp Center. Menurutnya, keberadaan saluran resmi sangat penting agar keluarga jemaah tidak mudah termakan hoaks dan bisa mendapatkan informasi akurat secara langsung.


“Saluran resmi sangat diperlukan agar keluarga jamaah tidak panik akibat informasi yang simpang siur di media sosial,” pungkasnya. (Jib) 

Bagikan:

Komentar