![]() |
Peluncuran aplikasi tabungan berbasis QRIS khusus pelajar oleh Bank Usaha Milik Daerah (BUMD) PT BPRS Bhakti Sumekar Kabupaten Sumenep, Madura.(Dok/Istimewa). |
Direktur Utama PT BPRS Bhakti Sumekar, H. Hairil Fajar, menjelaskan bahwa BBS Sekolah merupakan bagian dari upaya membangun literasi keuangan sejak dini melalui sistem tabungan digital yang terintegrasi dan mudah diakses.
“Kami hadir sebagai bank milik daerah yang memiliki jaringan di seluruh kecamatan. Melalui BBS Sekolah, kami menjadikan pendidikan sebagai instrumen penting untuk mendukung program Kejar (Keuangan Inklusif untuk Pelajar) dari pemerintah,” ujar Hairil Fajar saat ditemui usai peluncuran.
Hairil menegaskan, meski program ini belum menyasar kepemilikan rekening individu untuk setiap siswa, namun menjadi langkah konkret dalam memperkuat implementasi Kejar dengan pendekatan yang lebih praktis dan berbasis teknologi.
“Ini bukan sekadar tabungan biasa, tetapi sistem yang memudahkan sekolah dalam mengelola keuangan siswa secara lebih transparan dan akuntabel,” tambahnya.
Program BBS Sekolah akan diterapkan secara bertahap di semua jenjang pendidikan, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA. Aplikasi ini memungkinkan kolaborasi langsung antara pihak sekolah dan perbankan dalam mengatur alur keuangan siswa.
Menurut Hairil, pihaknya juga telah menyiapkan mekanisme evaluasi menyeluruh untuk mengatasi kendala teknis yang mungkin muncul dalam pelaksanaan di lapangan.
“Kami mencatat sejumlah tantangan seperti proses penyetoran dan penarikan di akhir tahun ajaran. Itu akan menjadi bahan evaluasi agar ke depan program ini berjalan lebih optimal,” jelasnya.
Dengan hadirnya BBS Sekolah, BPRS Bhakti Sumekar berharap mampu menghadirkan sistem keuangan yang lebih aman dan efisien bagi siswa. Selain itu, program ini juga membuka ruang kerja sama lebih luas antara lembaga pendidikan dan perbankan dalam membangun budaya menabung dan literasi keuangan di lingkungan sekolah. (Yud/Had)
Komentar