 |
| Presiden Prabowo Subianto bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka saat hadiri Harlah PKB di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.(Dok/Istimewa). |
Acara ini menjadi momentum penting bagi PKB dalam meneguhkan peran politik kebangsaan sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah dan kekuatan politik berbasis Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan kedekatannya secara emosional dengan PKB dan para tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Ia mengaku merasa diterima dan nyaman berada di tengah-tengah keluarga besar PKB dan NU.
"Saya nyaman di tengah PKB. Saya nyaman di tengah Nahdlatul Ulama. Saya merasa dekat dengan tokoh‑tokoh NU dan PKB," ujar Prabowo.
Ia juga menegaskan peran penting NU dalam menjaga stabilitas dan menyelamatkan bangsa dalam berbagai masa krisis.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya Pasal 33 UUD 1945 sebagai dasar dalam membangun sistem ekonomi nasional yang berkeadilan dan berpihak kepada rakyat.
"Pasal 33 ini adalah senjata pamungkas. Cabang‑cabang produksi yang penting bagi negara harus dikuasai oleh negara," tegasnya.
Pernyataan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menggerakkan pembangunan ekonomi berbasis kedaulatan dan pemerataan kesejahteraan.
Presiden juga menyampaikan optimisme terhadap masa depan Indonesia. Ia menegaskan bahwa kunci utama kemajuan bangsa terletak pada semangat persatuan dan kerja sama lintas elemen.
"Masa depan Indonesia cerah. Kuncinya adalah kita harus rukun, kita harus kerja sama. Kita harus berbakti dan bermanfaat untuk semua," kata Prabowo dengan penuh semangat.
Dalam rangkaian acara, PKB juga memberikan Penghargaan Pesantren Transformatif kepada lima pondok pesantren yang dinilai berhasil memberikan dampak positif di masyarakat. Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar.
Penghargaan ini menjadi bentuk komitmen PKB dalam mendukung pendidikan Islam moderat yang transformatif dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Puncak Harlah ke-27 PKB turut dihadiri berbagai tokoh nasional lintas partai. Di antaranya, Mantan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Syura PKB, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua DPR RI Puan Maharani, serta sejumlah menteri kabinet dan pimpinan partai politik lainnya.
Kehadiran para tokoh ini menunjukkan kuatnya dukungan politik terhadap eksistensi PKB dan komitmen bersama untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. (Had)
Komentar