![]() |
| Ning Dini, Anggota Komisi VIII DPR RI.(Dok/Istimewa). |
“Ibu adalah sumber kehidupan. Ketika seorang anak mampu mengusir, bahkan menyakiti ibunya sendiri, itu tanda bahwa ada yang sangat keliru dalam sistem nilai kita—baik sosial, moral, maupun pendidikan keluarga,” ujar politisi yang akrab disapa Ning Dini saat dimintai tanggapan, Senin (28/7/2025)
Legislator dari Dapil Jatim II (Pasuruan–Probolinggo) itu menyampaikan perlunya penguatan perlindungan terhadap kelompok rentan, khususnya para lansia, yang kerap menjadi korban kekerasan domestik tersembunyi. Menurutnya, negara dan masyarakat harus hadir lebih aktif melalui program sosial, dukungan hukum, serta perlindungan psikologis.
“Kita butuh rumah singgah yang manusiawi, pendampingan psikososial, dan peningkatan efektivitas program seperti PKH, agar para lansia tidak merasa sendiri atau terbebani,” tegasnya.
Lebih jauh, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Probolinggo ini menyerukan agar tokoh agama, RT/RW, dan tetangga sekitar lebih proaktif dalam mengawasi lingkungan sosial mereka. Ia mengingatkan pentingnya empati dan keterlibatan komunitas dalam mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
“Jangan diam ketika melihat ada orang tua yang diperlakukan tidak layak. Kepekaan sosial harus menjadi budaya,” katanya.
Kepada sang ibu korban, Ning Dini menyampaikan doa dan harapan agar mendapatkan perlindungan, cinta, dan perawatan yang layak dari negara dan masyarakat.
“Surga ada di bawah telapak kaki ibu. Jangan biarkan kemiskinan, frustrasi, atau tekanan hidup merusak nurani kita. Kita bisa memilih untuk tetap berperilaku manusiawi dan penuh cinta terhadap orang tua,” ujarnya haru.
Dini menutup dengan ajakan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali menanamkan nilai-nilai luhur dalam keluarga: kasih sayang, hormat kepada orang tua, dan tanggung jawab antargenerasi.
Sebelumnya, viral di media sosial sebuah video memperlihatkan seorang perempuan bernama Misrika (43) yang menghardik, mendorong, dan bahkan memukul ibu kandungnya, No Taji (76), hingga tergeletak di jalan desa. Kejadian yang terjadi di Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Probolinggo itu mengundang kecaman luas dari masyarakat dan memunculkan seruan kuat akan pentingnya perlindungan hukum dan sosial bagi para lansia. (Had)


Komentar