|
Menu Close Menu

KMSI 2025 di Surabaya Pecahkan Rekor Peserta Terbanyak, Intan Mutia Dapat Apresiasi

Minggu, 14 September 2025 | 17.34 WIB

Babak penyisihan Kompetisi Matematika, Sains, dan Inggris (KMSI) 2025 yang digelar di Universitas W.R. Supratman (Unipra) Surabaya.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Surabaya-Babak penyisihan Kompetisi Matematika, Sains, dan Inggris (KMSI) 2025 yang digelar di Universitas W.R. Supratman (Unipra) Surabaya, Minggu (14/9), berlangsung meriah. Yayasan Intan Mutia sukses menghadirkan 336 peserta dari tingkat TK, SD, hingga SMP se-Surabaya, mencatat jumlah terbanyak selama penyelenggaraan KMSI di kota pahlawan ini.


Ketua Yayasan Intan Mutia sekaligus Owner KMSI, Mochammad Ali Yasin atau akrab disapa Abah Yasin, mengaku bersyukur atas tingginya antusiasme peserta.


“Alhamdulillah, babak penyisihan KMSI 2025 di Surabaya tahun ini menjadi yang terbanyak sepanjang penyelenggaraan di kota ini. Ini bukti semangat masyarakat untuk meningkatkan prestasi anak-anak,” ujarnya.


Menurut Abah Yasin, KMSI telah menjadi agenda rutin yang digelar dua kali setahun, bersama Jenius Science Olympiad (JSO) yang dilaksanakan di semester genap. Tahun ini, KMSI di Surabaya memasuki edisi keempat, sedangkan secara keseluruhan sudah tujuh tahun diselenggarakan di berbagai kota.


Kegiatan ini, kata Abah Yasin, tidak hanya mendorong prestasi akademik, tetapi juga membangun karakter anak-anak. Ia menegaskan pentingnya nilai kejujuran dalam kompetisi.


“Harapan kami sesuai slogan KMSI, jujur itu juara. Prestasi harus murni dari kemampuan anak. Sejak dini kita harus membangun mental jujur agar kelak mereka tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas,” tegasnya.


Selain itu, KMSI memberikan kesempatan istimewa bagi anak-anak yatim, piatu, dan duafa dengan fasilitas pendaftaran gratis. Bahkan, jika mereka lolos ke tingkat provinsi, pihak yayasan siap memberikan subsidi biaya perjalanan.


Panitia KMSI Rayon Surabaya, Ayu Dwi, turut mengapresiasi partisipasi para peserta.


“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat Surabaya luar biasa. Setiap tahun jumlah peserta terus bertambah. Banyak yang rutin mengikuti KMSI dari tahun ke tahun,” ungkap Ayu yang juga seorang guru SD.


Ayu juga menilai, program gratis untuk anak-anak kurang mampu menjadi pembeda KMSI dengan kompetisi sejenis.


“Anak-anak merasa diperlakukan setara dan punya kesempatan yang sama. Ini yang membuat kegiatan ini semakin diminati,” tambahnya.


Meski begitu, Ayu mengakui masih ada beberapa kendala teknis, seperti keterlambatan informasi dan keterbatasan fasilitas.


“Kami memohon maaf jika ada yang belum sesuai harapan. Namun semoga semangat para orang tua tetap terjaga untuk terus mendukung anak-anak mengikuti KMSI,” tutupnya. (Had) 

Bagikan:

Komentar