![]() |
Lita Machfud Arifin, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi NasDem saat melakukan Kunjungan Kerja ke LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan.(Dok/Istimewa). |
Selain berdialog di kantor LLDIKTI XI, Lita juga menyempatkan diri mengunjungi sejumlah kampus, termasuk Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) dan STIKES Abdi Persada. Kedatangan Lita disambut langsung oleh Ketua STIKES Abdi Persada, Prof. Dr. drg. Rosihan Adhani, S.Sos., M.S., FISDPH, FISPD, bersama jajaran.
Prof. Rosihan mengapresiasi kunjungan tersebut dan menyebutnya sebagai “angin segar” bagi PTS. Menurutnya, PTS memikul tanggung jawab besar mencerdaskan bangsa, tetapi masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari pembiayaan hingga persaingan.
“Semoga aspirasi yang kami sampaikan bisa diperjuangkan di pusat, agar ada kebijakan yang lebih berpihak pada PTS. Karena 60 persen lulusan SLTA justru melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi swasta,” ujar Rosihan.
Menjawab aspirasi itu, Lita menegaskan bahwa perjuangannya adalah untuk menciptakan kesetaraan akses pendidikan.
“Saya datang langsung ke sini karena ingin merasakan dan mendengar sendiri keluhan pengelola PTS. Tidak cukup hanya lewat telepon atau pesan. Komisi X berkomitmen memperjuangkan agar anak-anak Indonesia, baik di PTN maupun PTS, mendapatkan hak pendidikan yang setara,” tegas Lita.
Politisi Partai NasDem itu menambahkan, perjuangan yang ia lakukan bukan untuk mengunggulkan satu pihak.
“Saya tidak berpihak hanya pada PTS. Yang saya perjuangkan adalah keadilan. Negara harus hadir secara adil, menyamakan hak dan kewajiban baik untuk PTN maupun PTS, karena keduanya sama-sama berperan besar dalam mencerdaskan anak bangsa,” jelasnya.
Tak hanya di level pusat, Lita juga berjanji akan mendorong pemerintah daerah, baik gubernur maupun wali kota, untuk mengeluarkan kebijakan yang meringankan beban operasional PTS.
“Kehadiran negara sangat penting. Beban yang ditanggung PTS harus dikurangi agar mereka bisa fokus mencetak generasi bangsa yang unggul,” pungkasnya. (Had)
Komentar