![]() |
| Puguh Wiji Pamungkas, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi Partai PKS.(Dok/Istimewa). |
Menurutnya, pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp 2,8 triliun bukan alasan untuk melemah, melainkan tantangan yang harus dijawab dengan inovasi.
“Saya yakin Jawa Timur mampu bangkit lebih kuat. Tantangan ini bisa menjadi momentum untuk berinovasi dan menemukan sumber-sumber baru PAD agar pembangunan tetap berjalan,” ujar Puguh, Sabtu (11/10/2025).
Ia menegaskan, penyesuaian fiskal tidak boleh berdampak pada penurunan kualitas pelayanan publik, terutama di sektor pendidikan, kesehatan, sosial, infrastruktur, dan pertanian.
“Pelayanan dasar tidak boleh berkurang. Justru di saat seperti ini, kreativitas dan kolaborasi perlu diperkuat,” tegasnya.
Puguh juga mendorong Pemprov Jatim untuk menggali potensi ekonomi lokal secara maksimal. Mulai dari optimalisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pemanfaatan aset daerah, hingga penguatan pajak sektor industri dan pertambangan.
“BUMD bisa menjadi motor penggerak ekonomi dan solusi konkret untuk memperkuat APBD. Dengan pengelolaan yang profesional dan transparan, saya yakin kontribusi BUMD terhadap PAD bisa meningkat signifikan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menilai Jawa Timur memiliki sumber daya alam yang melimpah dan masyarakat yang tangguh. Dengan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, Jawa Timur diyakini dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Tantangan fiskal bukan akhir, tapi awal dari inovasi baru. Dengan semangat Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh, saya yakin Jawa Timur akan semakin maju dan mandiri,” pungkasnya. (Had)


Komentar