![]() |
Ahmad Juhairi, Anggota DPRD Kabupaten Sumenep saat mendatangi Kantor PLN Area Madura di Pamekasan.(Dok/Istimewa). |
Pada Kamis (2/10/2025), politisi NasDem itu kembali mendatangi PT. PLN Area Madura di Pamekasan. Kedatangannya disambut langsung oleh Fahmi Fahresi, Manajer PLN Area Madura. “Saya ingin memastikan bahwa proses pembangunan listrik di Masalembu terus berjalan, terutama terkait pembebasan lahan,” ujarnya.
Perjuangan ini bukan hal baru. Sejak Maret 2025 lalu, Juhairi aktif mengikuti rapat koordinasi bersama Kementerian ESDM, Dinas ESDM Jawa Timur, PT. PLN pusat hingga daerah, serta Serikat Nelayan NU Masalembu. Saat itu, PLN menargetkan pembangkit listrik di Pulau Masalembu bisa selesai pada tahun 2026.
Target yang sama kembali ditegaskan dalam rapat lanjutan 5 Juni 2025 bersama DPRD Sumenep, Dinas PMD, dan PLN. Namun, ada satu syarat utama: penyelesaian pembebasan lahan untuk pembangunan kantor dan pusat pembangkit. Tanpa status lahan yang jelas, target 2026 bisa terhambat.
Itulah mengapa Juhairi kembali turun langsung hari ini. Menurutnya, isu lahan tidak boleh dibiarkan berlarut. “PLN menekankan bahwa lahan harus clean and clear, agar pembangunan tidak terganjal persoalan hukum maupun sosial di kemudian hari,” tegasnya.
Bagi warga Masalembu, listrik bukan hanya soal penerangan, melainkan juga jalan menuju kesejahteraan. Dengan listrik, aktivitas ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan bisa berjalan lebih baik. Dan di balik perjuangan panjang itu, Ahmad Juhairi berkomitmen untuk terus mengawal hingga mimpi itu benar-benar terwujud. (Yud/Had)
Komentar