|
Menu Close Menu

Indonesia Jadi Sasaran Utama Job Scam di Asia Pasifik, Nurhadi Desak Pemerintah Bertindak Tegas

Kamis, 27 November 2025 | 20.40 WIB

Nurhadi, Anggota Komisi IX DPR RI.(Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menyampaikan keprihatinan atas maraknya penipuan lowongan kerja (job scam) yang menjadikan Indonesia sebagai target terbesar di kawasan Asia Pasifik. Ia menyebut fenomena ini bukan sekadar kejahatan digital, tetapi telah berkembang menjadi bentuk eksploitasi yang berbahaya.


“Saya sangat prihatin dengan temuan yang menyebutkan bahwa Indonesia menjadi sasaran utama penipuan lowongan kerja di kawasan Asia Pasifik,” ujar Nurhadi, Rabu (26/11/2025). Ia menegaskan bahwa banyak kasus penipuan rekrutmen berujung pada kerja paksa hingga indikasi perdagangan orang.


Laporan SEEK selaku induk perusahaan Jobstreet mencatat 38% job scam di Asia Pasifik menyasar warga Indonesia. Bahkan untuk kawasan Asia saja, angkanya mencapai 62%. Kondisi ini diperparah dengan modus pelaku yang semakin canggih, termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk menyamar sebagai pihak resmi dan menghubungi korban melalui pesan singkat hingga media sosial.


SEEK juga mencatat lima kategori lowongan yang paling sering dijadikan sarana penipuan. Administration & Office Support menempati posisi tertinggi dengan 29,36%, disusul Manufacturing, Transport & Logistics sebesar 21,06%, Retail & Consumer Products 12,23%, Trades & Services 7,98%, serta Hospitality & Tourism 5,74%. Bidang tersebut dinilai paling mudah menarik korban karena tingginya minat pencari kerja.


Melihat situasi ini, Nurhadi mendorong pemerintah bersama platform penyedia lowongan kerja dan aparat penegak hukum memperkuat sistem pengawasan. Ia juga menekankan pentingnya penindakan tegas bagi sindikat penipuan agar kasus serupa tidak terus berulang.


Selain itu, ia meminta agar proses pelaporan korban dipermudah. Menurutnya, banyak pencari kerja bingung harus mengadukan kasus ke mana ketika mereka sudah terjebak penipuan. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya pada tawaran kerja dengan iming-iming berlebihan atau mengharuskan pembayaran tertentu.


“Jika tawaran kerja too good to be true, masyarakat perlu waspada dan melakukan verifikasi,” tegasnya.


Nurhadi menutup pernyataan dengan menekankan pentingnya kehadiran negara dalam perlindungan pencari kerja. Ia menyebut keamanan dan keselamatan tenaga kerja Indonesia harus menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus job scam.


“Negara harus hadir melindungi para pencari kerja dari kejahatan yang memanfaatkan harapan dan kerentanan mereka,” tandasnya. (Red) 

Bagikan:

Komentar